Tepong Tawar dan Peletakan Batu Pertama Tandai Pembangunan Jembatan Baru di Tenggarong
![]() |
Sultan Kutai ke-21 Aji Muhammad Arifin melakukan prosesi Tepong Tawar di tepi sungai Tenggarong |
Tenggarong - Pembangunan jembatan baru yang akan menghubungkan Jalan Monumen Barat dan Jalan Danau Semayang, Tenggarong, ditandai dengan serangkaian kegiatan, Senin (21/04/2025) pagi.
Kegiatan yang berlangsung di tepi sungai Tenggarong kawasan Jalan Kartini atau sekitar 100 meter dari jembatan besi diawali dengan pembacaan doa selamat dan dilanjutkan dengan prosesi Tepong Tawar yang dipimpin oleh Sultan Kutai ke-21 Haji Aji Muhammad (HAM) Arifin.
Prosesi ini merupakan ritual sakral Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dengan tujuan memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar proses pembangunan jembatan dapat berjalan lancar. Selanjutnya dilakukan peletakan batu pertama oleh Bupati Kukar Edi Damansyah bersama Sultan Kutai ke-21 dan unsur Forkopimda.
Baca Juga: Jembatan Besi Yang Alami Korosi Tak Dibongkar, Jembatan Baru Bakal Dibangun
Dalam kesempatan itu, Bupati Kukar Edi Damansyah memohon dukungan dan doa seluruh masyarakat agar jembatan baru ini selesai sesuai dengan perencanaan.
"Jembatan ini memang kebutuhan, karena saya baca data bahwa pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan itu terus bertambah, namun jalan dengan jembatan tidak bertambah di Tenggarong, ini yang menjadi kendala, sehingga secara bertahap perencanaan dilakukan," ungkapnya.
![]() |
Peletakan batu pertama oleh Bupati Kukar Edi Damansyah menandai akan dibangunnya jembatan baru (Foto: Endi) |
Ia pun meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar yang berperan secara teknis untuk melakukan pengawasan selama proses pembangunan jembatan berlangsung. Edi menegaskan, pekerjaan pembangunan fisik dilakukan oleh penyedia jasa, termasuk konsultan pengawasan.
"Nanti diawasi sama-sama supaya selesai sesuai dengan rencana, kita berharap jembatan ini selesai tepat waktu," imbuhnya.
Kepala DPU Kukar Wiyono membeberkan, pekerjaan akan dilaksanakan oleh kontraktor asal Aceh. Sesuai kontrak, pengerjaan jembatan baru yang akan dibangun dengan lebar 14 meter dan panjang sekitar 30 meter ini ditargetkan rampung pada bulan Desember 2025 nanti.
"Karena ini untuk menunjang kelancaran infrastruktur, karena kalau nggak kita bangun, konsekuensinya kemacetan akan terus menerus. Secara umum ini akan menunjang posisi kita (Kukar, Red) sebagai destinasi wisata," jelas Wiyono. (mmbse)
Tidak ada komentar: