kutaikartanegaranews »
Award
,
Media Partner
,
Migas
,
News
,
Pertamina Hulu Mahakam
»
Optimalkan Pengelolaan Gas Suar, PT PHM Raih Penghargaan Subroto 2024
Optimalkan Pengelolaan Gas Suar, PT PHM Raih Penghargaan Subroto 2024
Jakarta – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil meraih Penghargaan Subroto 2024 atas upaya dan kontribusi dalam pengurangan emisi karbon dan efisiensi energi melalui pengelolaan gas suar. Apresiasi yang diterima berupa penghargaan di Bidang Keselamatan Migas dan Optimalisasi Gas Suar kategori Optimalisasi Pengelolaan Gas Suar pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Subkategori Lapangan Gas Bumi.
Penghargaan Subroto 2024 itu diserahkan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kepada General Manager PHM Setyo Sapto Edi, yang didampingi Field Manager Lapangan North Processing Unit (NPU) Andi Suhendra di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, pada 10 Oktober 2024. PHM akhirnya berhasil terpilih di antara total 18 perusahaan yang berpartisipasi pada kategori kategori Optimalisasi Pengelolaan Gas Suar pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Subkategori Lapangan Gas Bumi.
BACA JUGA: ESDM-SKK Migas Apresiasi Program Desa Wisata dan Desa Budaya Binaan PT Pertamina Hulu Mahakam
Setyo menegaskan, PHM senantiasa berkomitmen untuk menjalankan operasi hulu migas yang selamat dan patuh terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan di bidang lingkungan. “Kami menjalankan program-program pengelolaan lingkungan sesuai komitmen dan kebijakan pengurangan emisi karbon, efisiensi energi, konservasi lingkungan, serta mendukung transisi energi Pertamina dan net zero emission di tahun 2060,” ujarnya. Setyo menambahkan, PHM selalu menerapkan praktik-praktik kerja terbaik dalam pengelolaan operasi migas guna mendukung keberlanjutan usaha dan pelestarian lingkungan.
Pada ajang Penghargaan Subroto tahun ini, PHM mengajukan program Optimalisasi Single Flare di fasilitas Central Processing Unit (CPU) & North Processing Unit (NPU). Penerapan program tersebut berhasil mengoptimasi pembakaran gas suar sebesar 285,08 mmscf, atau setara pengurangan emisi sebesar 1722,97 Ton CO2eq, selama periode 2019 hingga akhir 2023. Selain itu, PHM telah menerapkan zero routine flaring, di mana pembakaran gas suar hanya dilakukan untuk alasan keselamatan dan nonrutin. (*)
Setyo menegaskan, PHM senantiasa berkomitmen untuk menjalankan operasi hulu migas yang selamat dan patuh terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan di bidang lingkungan. “Kami menjalankan program-program pengelolaan lingkungan sesuai komitmen dan kebijakan pengurangan emisi karbon, efisiensi energi, konservasi lingkungan, serta mendukung transisi energi Pertamina dan net zero emission di tahun 2060,” ujarnya. Setyo menambahkan, PHM selalu menerapkan praktik-praktik kerja terbaik dalam pengelolaan operasi migas guna mendukung keberlanjutan usaha dan pelestarian lingkungan.
Pada ajang Penghargaan Subroto tahun ini, PHM mengajukan program Optimalisasi Single Flare di fasilitas Central Processing Unit (CPU) & North Processing Unit (NPU). Penerapan program tersebut berhasil mengoptimasi pembakaran gas suar sebesar 285,08 mmscf, atau setara pengurangan emisi sebesar 1722,97 Ton CO2eq, selama periode 2019 hingga akhir 2023. Selain itu, PHM telah menerapkan zero routine flaring, di mana pembakaran gas suar hanya dilakukan untuk alasan keselamatan dan nonrutin. (*)
Tidak ada komentar: