kutaikartanegaranews »
Media Partner
,
Migas
,
News
,
Pertamina Hulu Mahakam
»
PT Pertamina Hulu Mahakam Sambut Gembira Keberhasilan Mitra Pelaksana Program CSR Meraih Penghargaan Kalpataru 2024
PT Pertamina Hulu Mahakam Sambut Gembira Keberhasilan Mitra Pelaksana Program CSR Meraih Penghargaan Kalpataru 2024
Jakarta – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menyambut gembira keberhasilan mitra pelaksana program perusahaan, yakni Kelompok Sadar Wisata Bekayuh Beumbai Bebudaya (Pokdarwis 3B), yang meraih Penghargaan Kalpataru 2024 kategori Penyelamat Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pokdarwis 3B adalah mitra binaan PHM dalam Program Konservasi Endemik Pesut (Komik Pesut) Mahakam, dan merupakan kelompok pengelola wisata dan pegiat konservasi Pesut Mahakam di Desa Pela, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berdedikasi dalam pelestarian Pesut, satwa endemik yang berstatus terancam punah (critically endangered) dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Penghargaan Kalpataru diserahkan secara langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya kepada Ketua Pokdarwis 3B Desa Pela, Alimin, dalam acara Penganugerahan Penghargaan Kalpataru 2024 di Gedung Manggala Wanabakti KLHK RI di Jakarta pada 5 Juni 2024, bertepatan dengan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Tampak juga hadir Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Plt. Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Bambang Supriyanto, dan Ketua Dewan Pertimbangan Kalpataru Hassan Wirajuda.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, Penghargaan Kalpataru diberikan khusus kepada orang atau kelompok yang benar-benar melakukan sesuatu yang luar biasa dan nyata dalam mempertahankan, memulihkan, dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kehutanan serta kualitas sosial masyarakat. Penghargaan Kalpataru 2024 diberikan kepada 10 orang atau kelompok, yang terdiri atas masing-masing empat orang atau kelompok pada kategori Perintis Lingkungan, satu Pengabdi Lingkungan, tiga Penyelamat Lingkungan, dan dua Pembina Lingkungan.
”Para penerima Kalpataru adalah pahlawan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Pemilihannya dilakukan secara ketat dan melalui tahap tanggapan publik,” ungkap Siti. Proses pemilihan dimulai dari seleksi usulan dan rekomendasi tingkat daerah. Tim khusus, yang melibatkan para ahli dari berbagai disiplin ilmu, selanjutnya melakukan verifikasi dan validasi administrasi, teknis, serta lapangan. Hasilnya lantas dibahas dalam sidang Dewan Pertimbangan Penghargaan Kalpataru yang diketuai oleh Hassan Wirajuda, Menteri Luar Negeri RI pada 2001-2009. Dewan tersebut terdiri dari 12 tokoh yang memiliki pengetahuan dan pengalaman luar biasa di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
Dalam menjalankan Program Komik Pesut Mahakam, PHM juga berkolaborasi dengan pemerintah setempat, Dinas Lingkungan Hidup Kutai Kartanegara, dan Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI). Di program ini, Pokdarwis 3B Desa Pela melibatkan anak-anak muda di daerahnya dalam kegiatan pelestarian lingkungan melalui kegiatan sadar wisata.
Pada kesempatan terpisah, GM PHM Setyo Sapto Edi mengapresiasi Pokdarwis 3B yang giat mengembangkan kegiatan konservasi Pesut Mahakam dan Desa Wisata Pela. ”Perubahan mindset, perilaku, dan keterampilan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program dalam menjaga dan melestarikan Pesut Mahakam sekaligus mengembangkan desa wisata,” tutur Setyo. Dia berharap Pokdarwis 3B dapat berkembang menjadi figur yang terus menginspirasi gerakan pelestarian lingkungan dan pengembangan desa wisata di Indonesia.
Usai acara penganugerahan, Ketua Pokdarwis 3B Desa Pela, Alimin, mengungkapkan rasa syukurnya. “Meski tidak mudah, kami terus berupaya menjaga kelestarian Pesut Mahakam. Kami tak pernah menyangka Desa Pela bisa berkembang menjadi desa wisata yang dikenal hingga level internasional seperti sekarang,” tuturnya penuh haru.
Kegiatan pelestarian Pesut Mahakam turut mendorong roda ekonomi di Desa Pela melalui pengelolaan desa wisata yang melibatkan UMKM, pemuda, dan ibu-ibu. “Semua yang kami peroleh ini tak lepas dari dukungan dan kontribusi PHM dalam mendampingi kami,” tegas Alimin. Pada tahun 2023, Pokdarwis 3B pernah meraih penghargaan Kalpataru di tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara dan di tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
Senior Manager Relations PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Handri Ramdhani mengatakan, penghargaan ini tentu kian menambah semangat dan dedikasi Pokdariws 3B untuk terus berkarya dan berkontribusi terhadap pelestarian Pesut Mahakam. “Program Komik Pesut Mahakam ini merupakan wujud komitmen kami dalam mendukung pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Kelestarian Pesut Mahakam menjadi titipan bagi generasi mendatang karena satwa itu hanya ada di Indonesia,” jelas Handri.
Kegiatan konservasi Pesut Mahakam menggunakan metode wisata berbasis komunitas (community-based tourism). Desa Pela saat ini merupakan habitat terbesar satwa Pesut Mahakam yang bernama latin Orcaella Brevirostris. Program Komik Pesut dirancang untuk menjaga dan melestarikan Pesut Mahakam sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi lokal di Desa Pela. Pada tahun 2023, Desa Wisata Pela terpilih sebagai satu di antara 20 desa di dunia yang memperoleh penghargaan internasional Member of The Best Tourism Village Upgrade Programme 2023 dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO).
Program Komik Pesut juga merupakan bagian dari implementasi pengelolaan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) Perusahaan yang berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs, khususnya Tujuan 14 tentang Ekosistem Laut. Salah satu pencapaiannya adalah penurunan tingkat kematian Pesut akibat jeratan jaring nelayan, dari sebelumnya 66 persen pada tahun 2021 menjadi 0 persen pada 2023-2024. Keberhasilan itu berkat penggunaan inovasi Pinger Akustik yang merupakan modifikasi resonansi suara yang digunakan dalam kegiatan seismik di hulu migas. Selain itu, Program Komik Pesut juga berkontribusi terhadap Tujuan 8 tentang Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan Layak melalui pengembangan ekowisata Desa Pela yang menggerakkan ekonomi 539 warga lokal dan lima wilayah di sekitarnya. (*)
Tidak ada komentar: