kutaikartanegaranews »
Erau
,
News
,
Sejarah
,
Seni - Budaya
»
HUT Kota Tenggarong ke-240 Diperingati Dengan Ziarah Makam Aji Imbut
HUT Kota Tenggarong ke-240 Diperingati Dengan Ziarah Makam Aji Imbut
Peletakkan karangan bunga lompo di makam Aji Imbut tepat pada peringatan HUT Tenggarong ke-240 (Foto: Media Kesultanan/Awal Pratama) |
Peringatan hari jadi atau hari ulang tahun (HUT) Kota Tenggarong ke-240 ditandai dengan ziarah makam Raja Kutai ke-15 Sultan Aji Muhammad Muslihuddin atau Aji Imbut, Rabu (28/09/2022) pagi tadi.
Aji Imbut merupakan pendiri kota Tenggarong yang wafat pada 24 Rajab 1290 H, makamnya berada di komplek pemakaman Raja-raja Kutai samping Museum Mulawarman atau eks Keraton Kutai.
HUT kota Tenggarong yang diperingati setiap tanggal 28 September ini menjadi rangkaian pelaksanaan Erau Adat Pelas Benua Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura (25 September-03 Oktober 2022).
Sebelum prosesi ziarah, terlebih dahulu dibacakan riwayat pendiri kota Tenggarong oleh Camat Tenggarong Sukono, riwayat tersebut disusun oleh Almarhum H Adji Bambang Abdurrachim gelar Pangeran Ratu Kesuma.
Sebagaimana sambutan tertulis Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21 Haji Adji Muhammad (HAM) Arifin yang dibacakan oleh Raden Heriansyah, sejarah Kota Tengggarong dimulai ketika Aji Imbut gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin memindahkan ibukota Kesultanan Kutai Kartanegara ke Tepian Pandan pada 28 September 1782.
Perpindahan ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh kenangan pahit masa pemerintahan Aji Kado dan Pemarangan yang dianggap telah kehilangan tuahnya. Nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti Rumah Raja, lama-kelamaan Tangga Arung lebih populer dengan sebutan Tenggarong hingga kini.
Dalam kesempatan itu, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kukar dan pihak-pihak yang telah mempunyai kepedulian tinggi terhadap simbol-simbol kebudayaan serta kiprah entitas budaya Kesultanan.
"Karena setiap upaya untuk kemajuan kebudayaan adalah upaya positif dalam meningkatkan upaya warisan budaya yang bisa menjadi ikon penting pariwisata di Kutai Kartanegara khususnya, dan Kalimantan Timur pada umumnya," ucap Raden Heriansyah.
Memaknai ziarah makam para Sultan Kutai khususnya Aji Imbut, Bupati Kukar Edi Damansyah mengharapkan semua daya upaya para Sultan dalam membangun Kota Tenggarong menjadi wasilah yang berbalas ganjaran pahala dari Allah SWT.
"Kita semua meyakini, bahwa para Sultan beserta kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dalam membangun Kota Tenggarong tercinta ini telah memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas, sehingga bermacam etnis dan suku dapat hidup berdampingan secara damai di Bumi Tuah Himba ini dibawah daulat kebijaksanaan Yang Mulia para Sultan," ujarnya.
Dia berharap, ziarah makam para Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ini dapat pula menjadi cerminan bagi para pejabat di lingkungan Pemkab Kukar.
"Termasuk kami beserta Wakil Bupati, Sekda dan para Kepala OPD untuk melakukan refleksi dan instropeksi, sekaligus berkontemplasi atas kontribusi peranan masing-masing dalam membangun kota Tenggarong," cetus Edi.
Prosesi ziarah ditandai dengan menaburkan bunga sekaligus meletakkan karangan bunga lompo di makam Aji Imbut oleh kerabat Kesultanan bersama Bupati Kukar Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin serta Forkopimda Kukar.
Ziarah dilanjutkan ke makam Sultan Kutai ke-XX HAM Salehoeddin II dan makam Hj Adji Aida gelar Adji Ratu Prabu Ningrat yang merupakan ayahanda dan ibunda dari Sultan Kutai ke XXI HAM Arifin, serta makam Sultan AM Parikesit dan Sultan AM Sulaiman.
Dalam kesempatan ini, Bupati Kukar Edi Damansyah menyerahkan sertifikat warisan budaya Masjid Jami Adji Amir Hasanoeddin sebagai bangunan cagar budaya peringkat provinsi Kaltim dan sertifikat warisan budaya Makam Raja Kutai Kartanegara sebagai struktur cagar budaya peringkat provinsi Kaltim.
Sertifikat diserahkan kepada adik dari Sultan HAM Arifin yakni H Aji Pangeran Haryo Adi Manggala dan H Aji Pangeran Haryo Adi Kesuma didampingi kerabat kesultanan Aji Pangeran Aryo Putro Amidjoyo serta Raden Heriansyah. (mmbse)
Tidak ada komentar: