Kurangi Over Kapasitas, Lapas Kelas IIA Tenggarong Mutasikan Warga Binaan Setiap Bulan
Kalapas IIA Tenggarong Agus Dwirijanto kurangi over kapasitas dengan mutasi warga binaan (Foto: Endi) |
Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Tenggarong hingga penghujung tahun 2021 tercatat berjumlah lebih dari 1.000 warga binaan (WB) dari kapasitas 350 orang.
"Jumlah sampai hari ini (kemarin, red) 1.216, tapi tadi ada bebas 1 orang, namun ada masuk lagi 13 orang, jadi bertambah menjadi 1.228 orang," terang Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong Agus Dwirijanto, Kamis (16/12/2021).
Menyiasati over kapasitas tersebut, warga binaan dengan perkara narkotika dan kriminal umum setiap bulannya dipindahkan ke Lapas di kota terdekat.
"Setiap bulan kita mutasikan ke Lapas Kelas IIA Samarinda atau Lapas Narkotika. Karena dengan itu akan mengurangi over kapasitas atau over krodit, harus kita pindahkan karena kalau tidak akan sangat menumpuk di Lapas Kelas IIA Tenggarong," ujarnya.
Hingga Desember 2021 ini, penghuni Lapas binaannya masih didominasi oleh pelaku tindak penyalahgunaan narkotika dan obat/bahan berbahaya (Narkoba).
"Yang paling banyak masih kasus narkotika, kemudian 126 orang kasus kejahatan perlindungan anak dan pencurian atau kriminal umum," kata Agus.
Lapas Kelas IIA Tenggarong sendiri terus melakukan pembinaan dalam bentuk kepribadian dan kemandirian. Bagi warga binaan beragama Islam, setiap harinya terkecuali Minggu dilaksanakan sholat Zuhur dan Ashar secara berjamaah.
"Alhamdulillah Tahfidz Qur'an dan pondok pesantren yang kita punya juga masih berjalan. Jadi kalau malam Jumat khusus yang pesantren kita keluarkan untuk membaca Yasin," bebernya.
Terkait pembinaan, dirinya selaku pimpinan dengan tegas mengingatkan para penghuni Lapas termasuk seluruh pegawai akan pentingnya menjalankan kewajiban beragama.
"Pentingnya menjalankan apa yang sudah menjadi pilihan kita dan kewajiban sebagai manusia beragama dalam menjalankan sesuai keyakinannya," ucap Agus. (end)
Tidak ada komentar: