APHK Poeger Tanggapi Usulan Patung Pahlawan Sultan Aji Muhammad Idris
Usulan pembuatan patung pahlawan Sulatan Aji Muhammad Idris direspon APHK Poeger (Foto: Endi) |
Raja Kutai ke-14 Almarhum Sultan Aji Muhammad Idris telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional yang tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 109 dan 110 TK Tahun 2021, Rabu (10/11/2021) kemarin.
Baca Juga: Jokowi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional Kepada Sultan Aji Muhammad Idris
Penganugerahan gelar pahlawan nasional yang dihadiri Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21 Haji Adji Muhammad (HAM) Arifin ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat Kukar dan Kaltim.
Kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Haji Adji Pangeran Haryo Kusumo (APHK) Poeger mengatakan, pihaknya sangat antusias dan mengapresiasi pemberian gelar pahlawan tersebut, mengingat perjuangan Sulltan Aji Muhammad Idris saat bertempur melawan VOC.
"Bagi kami sebagai bangsa Indonesia dan kami sebagai kerabat kesultanan sangat menghargai dan patut saja beliau diberi gelar sebagai pahlawan nasional," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (11/11/2021).
Ia juga merespon terkait adanya usulan didirikannya patung pahlawan Sultan Aji Muhammad Idris yang memerintah pada tahun 1735-1778.
"Untuk diketahui, kami minta tidak perlu dibuatkan patung, yang penting dibuatkan nama jalan saja," kata Poeger.
Dia berpendapat, bentuk penghormatan atas jasa Sultan Aji Muhammad Idris sebaiknya diabadikan pula sebagai nama jalan tol di Kaltim.
"Saya kira nama tersebut akan mengingatkan kepada sejarah kita, bahwa hasil perjuangan beliau itu kita bisa buat tol. Kalau memang tol ini bisa dibuatkan nama beliau, Alhamdulillah kami dari Kesultanan sangat berterima kasih kepada pemerintah," ucapnya.
Kembali ditegaskan, pihaknya sangat merestui jika nama Sultan Aji Muhammad Idris diabadikan sebagai nama jalan.
"Kalau patung kami berharap jangan dulu, kami tidak juga mengijinkan, karena kami dari kerabat sangat bertentangan kalau itu dibuatkan patung sebagai pahlawan dipinggir jalan dipasang atau dimana letaknya kami sangat keberatan," sambung Poeger.
Atas jasa-jasa Raja Kutai ke-14 itu, dirinya meminta kepada pemerintah agar memperhatikan cucu dan kerabat dari ahli waris penerus Almarhum Sultan Aji Muhammad Idris.
"Supaya kami jangan dipersulit dalam menyelesaikan permasalahan hak-hak kami," demikian disampaikannya. (end)
Tidak ada komentar: