Persentase Kasus COVID-19 di Kukar, Jumlah Dirawat Bertambah 202 Persen
Kadinkes Kukar Martina Yulianti sampaikan peningkatan kasus COVID-19 di 2 minggu terakhir (Foto: Endi) |
Sebaran Kasus Positif COVID-19 Tertinggi di Tenggarong
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kutai Kartanegara (Kukar) dr Martina Yulianti mengungkapkan jika trend perkembangan kasus COVID-19 dalam dua minggu terakhir terjadi kenaikan kasus sebanyak 22 persen.
Ini disampaikannya saat rakor dan silaturahmi Satgas COVID-19 Kukar dengan tokoh agama di ruang serba guna, kantor Bupati Kukar, Selasa (09/02/2021).
Perempuan yang akrab disapa dokter Yuli ini menyebutkan, persentase COVID-19 di Kukar lebih banyak kasus positif dibanding kasus sembuh, sementara yang dirawat terus bertambah hingga 202 %.
"Kalau kita melihat bahwa trend peningkatan kasus yang dirawat itu meningkatnya tinggi, artinya terjadi pergerakan derajat kasus, lebih banyak yang gejalanya sedang sampai berat dari pada yang tidak bergejala atau ringan," ungkapnya
Dijelaskanya lagi, jumlah kasus sembuh masih sedikit, sementara pasien sembuh dalam 10 hari hanyalah pasien yang tidak bergejala atau bergejala ringan.
"Proporsi kasus COVID-19 sejak awal sampai sekarang atau per hari ini total kumulatif yang dirawat adalah 24,6 %, yang meninggal 1,9 % dan yang sembuh 72,1 %," rinci Yuli.
Dibanding bulan Desember 2020, kasus positif COVID-19 pada bulan Januari 2021 lalu jauh lebih tinggi, karenanya jika tidak dilakukan upaya untuk menghambat penularan virus tersebut, maka angka kasus positif diperkirakan akan terus naik meskipun pemerintah telah membuat kebijakan dan mengkampanyekan protokol kesehatan.
"Apakah grafik Februari akan melebihi Januari, kita masih ada kesempatan bersama-sama mencegah terjadinya penularan. Apa yang menyebabkan terjadinya penularan, paling besar kontribusinya adalah kerumunan," jelasnya.
Kasus meninggal akibat positif COVID-19 juga bertambah 14 % dalam dua minggu terakhir, bahkan dalam 48 jam kemarin terjadi akumulasi jumlah kasus meninggal yang sangat besar dan kondisi ini cukup memprihatinkan.
"Perlu menjadi perhatian bahwa kasus meninggal berdasarkan umur 19 - 30 tahun itu sudah 5 orang. 31 - 45 tahun sudah 8 orang, dan 46 - 59 tahun sudah 58 orang. Kalau kita lihat semakin muda orang yang meninggal karena COVID-19 di Kutai Kartanegara dan sudah mulai banyak yang tidak disertai penyakit lain, jadi hanya murni COVID-19, kalau yang lebih dari 60 tahun hampir selalu dengan penyakit-penyakit lain," beber Yuli.
Terkait sebaran kasus positif di 18 kecamatan Se-Kukar, terbanyak di kecamatan Tenggarong sebanyak 2.869, diikuti Tenggarong Seberang 765 kasus, sedangkan kasus paling sedikit di kecamatan Muara Wis.
"Tapi dari sini bisa dilihat seluruh kecamatan di Kutai Kartanegara sudah ada terkonfirmasi kasus positifnya. Tenggarong sangat jauh dibandingkan yang lain, artinya bahwa kasus COVID-19 akan tinggi dengan tempat kepadatan penduduk dan mobilitas penduduk yang tinggi," tegasnya.
Terkait kebijakan Kaltim Senyap (Silent) menurutnya sangat relevan, sebab terjadi peningkatan aktifitas di akhir pekan, namun untuk kondisi kasus setelah diterapkan selama 2 hari pada 6 - 7 Februari 2021 lalu baru bisa diketahui dua minggu kedepan.
"Karena misalnya tidak ada penularan Sabtu - Minggu kemarin, itu belum bisa kita lihat hari ini, karena hari ini adalah hasil dua minggu yang lalu," kata Yuli. (end)
Tidak ada komentar: