kutaikartanegaranews »
News
,
Pariwisata
,
Wisata
»
Penginapan Terapung Muara Muntai Ilir, Tempat Rehat di Tepi Sungai Mahakam
Penginapan Terapung Muara Muntai Ilir, Tempat Rehat di Tepi Sungai Mahakam
Penginapan terapung desa Muara Muntai Ilir menyediakan 2 kamar tidur dan makanan khas Kutai (Foto: Dedi Baim) |
Penginapan terapung bisa dijumpai kala berkunjung ke pedalaman hulu Mahakam, tepatnya di Desa Muara Muntai Ilir, kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara (Kukar).
Penginapan dengan 2 kamar ini dibangun menyerupai rumah rakit yang tetap mengapung dan mengikuti ketinggian air saat pasang. Letaknya persis di tepi sungai Mahakam dan berdampingan dengan keramba ikan milik warga setempat.
Bagi pengunjung yang ingin rehat dan menginap di rakit apung ini, tersedia fasilitas penjemputan menggunakan perahu tradisional bermesin tunggal atau biasa disebut perahu ces.
Penginapan ini memang sederhana, namun tamu yang datang akan disuguhi pemandangan langsung mengarah ke sungai Mahakam, termasuk menyaksikan matahari terbenam kala senja.
Tak perlu khawatir soal makanan, pasalnya di penginapan ini menyajikan aneka masakan khas Kutai dengan harga cukup terjangkau. Makanan yang dihidangkan pun dijamin kesegarannya, sebab bahan-bahan yang diolah didapat dari petani dan nelayan di desa ini.
Salah satu tamu menyaksikan matahari terbenam dari penginapan terapung di Muara Muntai Ilir (Foto: Dedi Baim) |
Kepala Desa Muara Muntai Ilir, Mohammad Guntur, mengatakan, penginapan terapung dikelola secara swadaya oleh ibu-ibu PKK setempat.
"Mereka secara bergantian memberikan pelayanan maksimal, mulai dari penginapan hingga makanan untuk tamu," ujarnya.
Penginapan tersebut akan terus dikembangkan dengan menambah jumlah kamar serta meningkatkan fasilitas lainnya seperti tempat angkringan.
"Nanti akan kami gerakkan lagi Ibu-ibu PKK disini untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Sehingga ibu-ibu ini punya kesibukan lain yang bernilai ekonomis," sambungnya.
Menurut salah satu pengunjung yang berasal dari Tenggarong, Ahmad Rianto, penginapan terapung ini bisa menjadi tempat transit sekaligus melepas lelah sebelum menuju desa-desa sekitar.
"Bagi yang hobi memancing tidak perlu jauh-jauh, sambil beristirahat di tempat ini kita juga bisa memancing disekitar rumah rakit ini," katanya. (*/end)
Tidak ada komentar: