Kepastian Haji 2021 dan Jumlah Kuota, Kemenag Kukar Tunggu Informasi Arab Saudi
Kepala Kantor Kemenag Kukar H Mukhtar tunggu kepastian Arab Saudi terkait haji 2021 (Foto: Endi) |
Pandemi COVID-19 masih belum berakhir, salah satu dampaknya adalah kepastian penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021 setelah tahun lalu calon haji (calhaj) di Indonesia termasuk Kutai Kartanegara (Kukar) batal melaksanakan rukun Islam ke 5 ini.
"Kami sementara ini masih menunggu informasi dari Arab Saudi. Mudah-mudahan tahun ini akan ada pelaksanaan haji, karena mulai kemarin (tahun 2020, red) tertunda," terang Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kukar, H Mukhtar, Senin (01/02/2021).
Ia mengatakan, ada 3 opsi dari hasil rapat yang digelar Kemenag, yakni jika ada kepastian penyelenggaraan ibadah haji, maka seluruh calhaj akan diberangkatkan.
"Kalau pun misalnya terbatas, kita mungkin akan ada pembatasan sesuai dengan keputusan Kementerian Arab Saudi, ini yang masih kita tunggu," ungkapnya.
Dia juga belum bisa memastikan kuota calhaj Kukar yang akan diberangkatkan dan berharap jumlahnya masih sama dengan kuota tahun 2020.
"Kita masih menunggu keputusan Kementerian Saudi Arabia, jatah tahun kemarin kan 525 orang, mudah-mudahan masih tetap seperti itu," harap Mukhtar.
Sementara terkait ibadah umroh, dirinya mengaku banyak yang mendatangi kantor Kemenag Kukar untuk mengkonfirmasi keberangkatan.
"Kami memberikan rekomendasi selama itu masih diperbolehkan, karena di Saudi Arabia juga kan masih menggunakan sistem online dalam aplikasi haji yang ada disana, berangkatnya juga harus lolos verifikasi," bebernya.
Meski ada pemberangkatan, dipastikan jika ibadah umroh masih terbatas sesuai dengan aplikasi haji Arab Saudi.
"Kami hanya sebatas memberikan rekomendasi sesuai dengan permintaan dari pihak agen yang melaksanakan seperti travel umroh/haji, masalah pemberangkatannya nanti di Konjen (Konsulat Jendral) RI," sambungnya.
Ditambahkan, selama bulan Januari 2021 ia telah menandatangani lebih kurang 10 rekomendasi perjalanan Umroh.
"Mudah-mudahan bisa berangkat semua, karena harus masuk lagi di sistem online aplikasi E-Hajj itu," demikian dijelaskan Mukhtar. (end)
Tidak ada komentar: