Murah Meriah, Rekreasi Sekaligus Edukasi di Taman Kembang Jaong
Taman Kembang Jaong bisa dijadikan ppilihan untuk berekreasi sekaligus edukasi keluarga (Foto: Fairuz) |
Taman wisata Kembang Jaong terletak di Dusun Bensamar, Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), atau berjarak sekitar 15 Km dari Museum Mulawarman.
Dikelola secara mandiri dengan manajemen keluarga, taman ini resmi berdiri pada tanggal 15 Desember 2019 dan mulai dibuka awal Januari 2020.
"Kalau dihitung sejak dibuka memang sudah 10 bulan, tapi karena COVID-19, kita baru beroperasi lagi sekitar 5 bulan terakhir," terang Pengelola Taman Kembang Jaong, Erwin Junaidi, Sabtu (14/11/2020).
Awalnya tempat ini merupakan sebuah kebun dan banyak ditumbuhi tanaman bernama Kembang Jaong yang kemudian oleh pemiliknya dijadikan taman rekreasi.
"Kembang Jaong sendiri dikenal orang Kutai untuk dimakan. Setidaknya kini orang tahu apa itu Kembang Jaong," kata Erwin.
Taman Kembang Jaong yang mempekerjakan 9 orang karyawan memiliki sejumlah spot, diantaranya replika rumah kayu dilengkapi sepeda tua yang kerap menjadi pilihan swafoto pengunjungnya.
"Kita mengembangkan rekreasi dan edukasi berbasis pada agrowisata. Untuk edukasinya ada beberapa tanaman yang bisa dipetik. Kita juga sedang membuat kebun simulasi bekerja sama dengan Dinas Pertanian, jadi nanti anak-anak bisa melihat bagaimana cara menanam sayur," bebernya.
Tak hanya itu, budaya dan kearifan lokal masyarakat suku Kutai bisa ditemui di taman yang berdiri diatas lahan seluas 1,5 hektare, yakni gazebo dengan perlengkapan tungku kayu bakar.
"Di gazebo atau pondok-pondok itu ada tungku-tungkunya. Jadi mereka yang datang bersama keluarga bisa mengenang kembali bagaimana dulu memasak dengan tungku," sambungnya.
Tiket masuk ke Taman Kembang Jaong sangat terjangkau alias murah meriah, hanya Rp 5 ribu per orang. Ada pula gazebo yang bisa disewa untuk satu hari penuh dengan harga bervariasi.
"Seperti aula dengan luas 12 x 7 meter itu Rp 200 ribu untuk 1 hari. Yang kecil mulai dari harga Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. Disini kami juga menyewakan terpal dan tikar," jelas Erwin.
Pengunjung pun diperbolehkan untuk membawa makanan saat berekreasi. Tak perlu khawatir jika tidak membawa bekal, ditempat ini juga ada warga sekitar menjual makanan dan minuman ringan. Bagi yang akan mengadakan gathering dan ingin disiapkan menu makanan, pihak pengelola siap membantu.
"Secara philosofis, saya ingin membantu masyarakat kurang mampu yang ingin berlibur dengan biaya murah, kasihan yang keluarganya sampai 5 orang, kalo ke tempat wisata lain harus bayar mahal," imbuhnya.
Meski dihantam pandemi, Taman Kembang Jaong mulai bangkit kembali agar masyarakat bisa berwisata tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
"Agustus saya buka, tapi di September masih sepi. Tapi sejak bulan Oktober sampai sekarang rata-rata sehari 300 sampai 500 orang, tapi itu secara bergantian, kalau parkiran penuh kita tutup, setelah itu dibuka lagi, soalnya kan lagi pandemi," ujar Erwin.
Taman Wisata Kembang Jaong sendiri telah masuk dalam daftar obyek wisata Dinas Pariwisata Kukar. Ia berharap pemerintah daerah dapat mendukung pengembangannya.
"Kepada masyarakat sekitar saya juga berharap agar mampu menangkap peluang ini, baik yang di dusun Bensamar sendiri, maupun dusun Bengkuring dan Maluhu," cetusnya. (end)
Tidak ada komentar: