Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting (tengah) bersama sejumlah awak media (Dok. Humas Polres Kukar)

Suasana hangat disertai perbincangan santai terdengar dari ruang TriBrata yang terletak di lantai 2 Mako Polres Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (09/09/2020) lalu.

Ternyata Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting tengah bertemu sejumlah wartawan dari media cetak, elektronik dan online. Silaturahmi ini dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Silaturahmi dengan awak media ini memang baru kali pertama dilakukannya sejak menjabat Kapolres Kukar 1 bulan lalu menggantikan AKBP Andrias Susanto Nugroho.

"Saya mohon maaf baru sekarang bisa bertemu rekan-rekan, karena begitu bertugas di Polres Kukar banyak kegiatan yang harus saya hadiri," tuturnya.

Alumnus AKPOL tahun 1999 ini bercerita ketika berdinas di Kepolisian, awalnya ia ditugaskan ke Sulawesi Tengah dan BKO ke daerah konflik di Poso. Kemudian pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan.

"Dinas kedua saya di Bangka Belitung. Saya memang banyak berdinas di fungsi Reskrim (Reserse dan Kriminal)," ujarnya.

Sebelum diserahi jabatan Kapolres, dirinya menjabat sebagai Kasubdit Tipikor Polda Kaltim. Irwan pun menyampaikan kesannya saat pertama bertugas di Kukar.

"Wilayahnya sangat luas dan kental dengan kesukuannya dan ini menjadi tantangan bagaimana perbuatan tindak pidana tidak dihubungkan dengan suku ataupun agama," ucapnya.

Kepada jurnalis yang hadir, Irwan juga mengajak untuk menyampaikan saran dan masukan maupun ide atau gagasan.

"Dengan adanya saran dan ide dari rekan-rekan, kita bisa bersama-sama membuat sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat terutama di masa pandemi ini," pinta ayah dari dua anak ini.

Tak hanya itu, Irwan juga melontarkan keinginannya untuk lebih sering bersilaturahmi dengan wartawan yang bertugas di wilayah hukumnya.

"Jangankan sebulan sekali, kalau perlu 1 minggu sekali atau tiap Jumat kita ketemu," ucapnya disambut hangat para awak media.

Diakhir perbincangan, Irwan menyampaikan harapannya terkait pelaksanaan Pilkada serentak 2020 di yang berlangsung di tengah wabah COVID-19.

"Pertama, dalam pesta demokrasi ini agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Kedua, tetap mematuhi aturan dan Undang-undang yang berlaku, jangan sampai terprovokasi sehingga melakukan perbuatan yang dapat merugikan masyarakat di Kutai Kartanegara," tutupnya. (end)