Setelah 14 hari atau dua minggu menjalani karantina di Tenggarong, 129 pelajar/mahasiswa Kutai Kartanegara (Kukar) dipulangkan ke keluarganya, Minggu (12/04) pagi.

Pelepasan dilaksanakan serentak, dengan rincian, 96 orang dilepas secara simbolis oleh Bupati Kukar Edi Damansyah di Hotel Grand Elty Singgasana, dan 33 orang dilepas Sekda Kukar Sunggono di Hotel Lesong Batu.

Berdasarkan hasil screening akhir pada Sabtu (11/04) kemarin, seluruh pelajar dan mahasiswa tersebut kondisinya dinyatakan dalam keadaan sehat.

"Karantina ini bisa berjalan dengan baik oleh putra putri kita yang kuliah di beberapa daerah. Selama karantina diisi dengan berbagai kegiatan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan," terang Edi kepada awak media.

Ia berharap agar sekembalinya ke tempat masing-masing, para pelajar/mahasiswa ini dapat mengedukasi masyarakat di lingkungannya untuk berperan memutus penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

"Karantina ini dilakukan karena anak-anak kita ada yang datang dari daerah terjangkit, seperti ada yang kuliah di Jogja, Jakarta dan sekitarnya, serta Jawa Timur," bebernya.

Karantina juga bagian dari langkah kongkrit Pemkab Kukar memberikan perlindungan kepada masyarakat, terlebih para pelajar/mahasiswa ini merupakan aset daerah.

"Mereka sedang menuntut ilmu di luar daerah kemudian kembali pulang tentunya harus terkontrol dengan baik, karena mereka adalah elemen yang nanti meneruskan generasi di Kutai Kartanegara," sambung Edi.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kukar Martina Yulianti, berpesan, setelah melewati masa karantina dan kembali ke rumah, agar tetap melakukan physical distancing, menjaga prilaku hidup bersih dan sehat, serta mencuci tangan dengan sabun.

"Berpikiran positif agar imun kita tetap terjaga dengan baik, tidak stress dan tidak panik. Paling penting jadilah agen perubahan ditempatnya masing-masing, di keluarga dan masyarakat luas. Kampanyekan apa pentingnya karantina dan kenapa kita harus patuh dengan anjuran pemerintah," cetusnya. (end)