Curah Hujan Meningkat, Desa Lebaho Ulaq Terendam Banjir
SDN 002 Muara Kaman terendam banjir akibat meningkatnya curah hujan yang terjadi belakangan ini Foto: Istimewa |
Banjir melanda desa Lebaho Ulaq, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar). Air diketahui mulai merendam wilayah setempat pada Minggu (09/04) dini hari kemarin, sekira pukul 02.00 Wita.
Kepala Desa (Kades) Lebaho Ulaq, Gusyuwono, menerangkan, meningkatnya intensitas curah hujan belakangan ini membuat debit air sungai naik dan menyebabkan banjir sehingga merendam rumah-rumah warga.
"Pihak pemerintah desa sudah melaporkan kepada pihak pemerintah Kecamatan dan pemerintah Kabupaten untuk menindaklanjuti guna mengantisipasi kemungkinan yang terjadi," ujar Gusyuwono.
Namun demikian, kata Kades, saat ini belum ada korban jiwa dan pemerintah desa Lebaho Ulaq telah melakukan pendataan sawah milik warga yang terendam banjir.
"Sedangkan untuk jumlah rumah penduduk belum didata. Masyarakat juga sampai saat ini belum ada yang mengungsi dan masih berdiam dirumah," bebernya.
Akibat banjir, sambung Gusyuwono, fasilitas belajar mengajar yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) 022 Muara Kaman pun terendam air, sehingga aktifitas belajar mengajar terpaksa tidak bisa dilakukan.
Sementara itu Kapolsek Muara Kaman, AKP TM Panjaitan mengatakan, pihaknya turun langsung melakukan pengecekan ke lokasi banjir bersama Dandim 0906 Tenggarong, Letkol Inf Jansen P Nainggolan serta Danramil Muara Kaman, Kapten Inf Asef Supriyatna.
"Pengecekan kita laksanakan untuk mengetahui kondisi terakhir debit air yang menyebabkan terjadinya banjir yang mengakibatkan sekitar 60 persen wilayah Desa Lebaho Ulaq terendam dengan ketinggian air sementara mencapai 20 sampai 30 centimeter," ucap Panjaitan didampingi Wakapolsek IPTU Mengah Sudarma.
Dari pengecekan tersebut, banjir ternyata terjadi akibat gorong - gorong yang berada di bawah badan jalan poros Tenggarong - Kota Bangun terlalu kecil. "Sehingga air hujan maupun air luapan sungai dari arah SP5 Kecamatan Kota Bangun tertampung dan mengalir dengan lambat," ungkap Panjaitan.
Tak hanya itu, sambungnya, gorong-gorong dibekas jalan houling PT Morris yang melintasi plasma PT Prima Mitrajaya Mandiri (PT PMM) juga terlalu kecil, akibatnya air yang mengalir pun tidak seimbang.
"Kondisi ini menyebabkan debit air mengalir dengan pelan sehingga aliran air menuju wilayah resapan air terhambat. Selain itu penebangan HTI (Hutan Tanaman Industri, Red) secara menyeluruh ikut menghilangkan resapan air hujan," beber Kapolsek.
Diungkapkannya, pemerintah desa Lebaho Ulaq beserta warga telah membuka alur air dengan tujuan berusaha mengalirkan air diatas bekas jalan houling PT Morris untuk mempercepat aliran air yang menggenang.
Hingga pukul 19.00 Wita tadi malam, penggalian dilakukan diatas gorong gorong bekas jalur houling tersebut menggunakan alat berat jenis Exavator milik PT PMM dengan pengamanan Bhabinkamtibmas Polsek Muara Kaman dan Bhabinsa Koramil Muara Kaman.
"Penggalian diatas gorong-gorong dilakukan untuk mempercepat aliran air yang tergenang di wilayah Desa Lebaho Ulaq dan diharapkan agar ketinggian banjir dapat segera turun," demikian terang Panjaitan. (end)
Tidak ada komentar: