28 Nisan Kuburan di Bekotok Dirusak, Warga Geger
Supardi (baju biru) penjaga kuburan di pemakam muslimin Bekotok usai memperbaiki sejumlah nisan yang dirusak Foto: Endi |
Supardi (54) nampak terkejut mendapat laporan jika beberapa nisan kuburan di pemakaman Muslimin Bekotok, Jalan Long Bagun, RT 43, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, dirusak oleh seorang pria.
"Sekitar jam 7 ada yang memberitahu kalau ada orang yang merusak makam, Saya langsung datang bersama warga untuk melihat langsung kondisinya," terang Supardi yang berprofesi sebagai penjaga kuburan di pemakaman tersebut.
Supardi menduga kuburan-kuburan itu diobrak-abrik dengan cara dicungkil dan nisannya dibuang disekitar pemakaman, namun pelakunya tidak sampai menggali dan membongkar lubang makam.
"Saya bersama warga lainnya nggak berani menyentuh makam yang dirusak dan langsung melapor ke Ketua RT disini," tuturnya saat ditemui, Senin (13/03) kemarin.
Kejadian mengegerkan ini lantas dilaporkan ke anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Loa Ipuh dan segera ditindak lanjuti oleh petugas Polsek Tenggarong yang kemudian melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara).
"Ada 28 kuburan yang dirusak, terdiri dari 15 makam dewasa dan 13 makam anak-anak," beber Kapolres Kukar AKBP Fadillah Zulkarnaen melalui Kapolsek Tenggarong, AKP MD Djauhari.
Petugas kemudian memasang garis polisi dan menemukan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan pelaku untuk merusak kuburan. "Ditemukan sebuah linggis panjang berukuran 40 centimeter, satu buah palu, dan satu pasang sarung tangan biru hitam di TKP," kata Djauhari.
Titik terang pelaku pun segera diketahui setelah petugas mendapat keterangan dari seorang saksi bernama Gunawan (37) warga Jalan Mangkuraja, Kelurahan Loa Ipuh.
"Menurut keterangan saksi, pada hari Minggu (12/03) sekitar jam 13.30 Wita, ia melihat pelaku sedang berada di kuburan tersebut dengan membawa linggis, palu, dan menggunakan sarung tangan berwarna biru hitam," jelasnya.
Setelah mendengarkan keterangan saksi dan mengetahui ciri-cirinya, sekira pukul 09.00 Wita, Kapolsek bersama anggotanya lantas bergerak ke kediaman pelaku.
Pelaku sendiri diketahui berinisial HG (36) dan tercatat sebagai warga Jalan Triyu RT 42, Kelurahan Loa Ipuh. "Pelaku setelah diamankan dan ditanya anggota mengakui perbuatannya dengan alasan akan memperbaiki kuburan-kuburan disana karena dinilai sudah tidak layak lagi," ujar Kapolsek.
Berdasarkan keterangan warga yang berada di sekitar rumah pelaku, pria berstatus duda ini diduga mengalami gangguan jiwa, bahkan sebelumnya pernah akan membakar rumahnya sendiri, hingga sempat dua kali dirawat di rumah sakit jiwa.
"Sesuai ketentuan Pasal 44 KUHP yang bersangkutan tidak dapat diproses secara hukum," tandas Djauhari.
Selanjutnya HG pun diserahkan ke kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kukar untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. "Kami sudah berkoordinasi dan menyerahkan yang bersangkutan ke pihak Dinas Sosial," terang Kapolsek.
Sementara itu salah satu warga yang keluarganya dikuburkan di pemakaman Bekotok yakni Mistriani, baru mengetahui kabar yang menghebohkan ini melalui salah satu murid tempatnya mengajar di SDN 031 Teriti.
"Saya kaget dapat kabar itu, saya langsung datang bersama keluarga karena khawatir makam kakak saya ikut dirusak," tukasnya. (end)
Sementara itu salah satu warga yang keluarganya dikuburkan di pemakaman Bekotok yakni Mistriani, baru mengetahui kabar yang menghebohkan ini melalui salah satu murid tempatnya mengajar di SDN 031 Teriti.
"Saya kaget dapat kabar itu, saya langsung datang bersama keluarga karena khawatir makam kakak saya ikut dirusak," tukasnya. (end)
Tidak ada komentar: