Rock In Borneo, Power Slaves Siap Ber-Rock N Roll
Legenda Rock N Roll Indonesia, Power Slaves siap menghentak panggung Rock In Borneo 2016, Sabtu (26/03)
Foto: Official Power Slaves
|
Hanya tinggal hitungan hari, Perhelatan salah satu event musik terbesar di Indonesia, Rock In Borneo (RIB) 2016 akan digelar pada Sabtu (26/03), di lapangan Panahan, Komplek Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang.
Pada tahun ke-5 ini pihak penyelenggara mencoba menyuguhkan genre yang berbeda dengan mendatangkan grup musik asal Denmark, Michael Learns To Rock (MLTR) sebagai headliner. Selain itu, Sebagai bentuk penghargaan kepada salah satu legenda musik Rock and Roll Indonesia, Panitia RIB juga menghadirkan grup band era 90an Power Slaves.
Grup band asal kota Semarang yang beranggotakan Heydi Ibrahim (Vokal), Anwar Fatahillah (Bass) dan Wiwiex Soedarno (keyboard), memastikan siap tampil dihadapan publik pencinta musik di kota Tenggarong.
"Pertama kami ucapkan terimakasih kepada penyelenggara dan masyarakat Kukar yang telah mengundang kami di salah satu event terbesar di Indonesia, Rock in Borneo. Untuk persiapan kami sudah mulai beberapa minggu lalu, termasuk pilihan lagu,"ucap Indra Budi selaku General Manajer Power Slaves mewakili Heydi Ibrahim dan kawan-kawan.
Kepada kutaikartanegaranews.com, Indra mengatakan, Selain lagu yang pernah hits, Power Slaves juga mempersiapkan lagu-lagu berirama rock and roll dari album-album yang pernah dirilis. Penampilan mereka nantinya akan didukung beberapa personel sebagai additional player.
"Pada posisi gitar akan diisi oleh Ambang Christ dan Robbie Rahman, sedangkan pada drum akan diisi oleh Hengky Alexander," ungkapnya saat dihubungi, Sabtu (19/03) lalu.
Power Slaves merupakan grup band yang mengusung genre musik rock dan mengawali karir musiknya dengan mengikuti berbagai festival musik, antara lain Yamaha Music Quest pada tahun 1992 dengan membawakan lagu berlirik bahasa Inggris yaitu Find Our Love Again, mereka pun menjadi salah satu yang terbaik dan membuka jalur menuju dapur rekaman.
Powerslaves yang didirikan pada April 1991 silam, mulai terkenal di industri musik rock Indonesia setelah merilis album pertama yang berjudul Metal Kecil pada tahun 1994 dan menghasilkan hit single Impian. Hingga tahun 2004, Powerslaves telah menghasilkan 4 album.
Selanjutnya periode tahun 2004 - 2008 Power Slaves tidak lagi terdengar merilis album baru di industri musik Indonesia, pasca hengkangnya Andrian Franzzy (Guitar) yang bergabung dengan Boomerang dan kini bergabung dengan Mahadewa (Band project Ahmad Dhani). Posisinya pun digantikan oleh Acho Jibrani.
Namun pada tahun 2012, setelah merilis album ketujuh yang berjudul 100% ROCK N ROLL, Power Slaves hanya digawangi oleh tiga personel. Hal ini dikarenakan sang gitaris Acho Jibrani tak lagi bergabung bersama Powes Slaves.
Nama Powerslaves sendiri diambil dari ensiklopedia yang berarti Sekelompok tentara Nabi Musa yang memiliki kekuatan dari dalam. Tetapi bagi mereka nama tersebut mempunyai penjabaran tersendiri, yakni kekuatan untuk menghasilkan musik keras tetapi tetap harmonis.
Sekedar informasi, Nantinya akan ada 25 grup band lokal dan nasional termasuk Power Slaves yang bakal menggebrak panggung Rock In Borneo. Seperti penyelenggaaraan pada tahun-tahun sebelumnya yang kala itu masih bernama Kukar Rockin Fest (KRF), Event yang sama tetap dapat dinikmati secara gratis tanpa menggunakan tiket masuk. (end)
Tidak ada komentar: