Besok, Pengamatan GMT di Planetarium Jagad Raya
Persiapan pengamatan Gerhana Matahari Total di Planetarium Jagad Raya, Tenggarong, Selasa (08/03) siang. Foto: Dok. Kompas Kukar/Sri Ismiati |
97 Persen Gerhana Matahari Total Akan Terlihat di Kukar
Komunitas Pecinta Astronomi (Kompas) Kukar bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kukar, Rabu (09/02) besok, akan melakukan pengamatan Gerhana Matahari Total (GMT) di halaman Planetarium Jagad Raya, Tenggarong.
Pengamatan akan dilakukan mulai pukul 08.00-09.00 Wita, dirangkai dengan pelaksanaan sholat gerhana matahari berjamaah. Pengamatan tersebut akan menggunakan teleskop yang terhubung dengan layar infokus di dalam gedung Planetarium, sehingga pengujung bisa menyaksikan fase-fase saat gerhana matahari berlangsung.
Meskipun salah satu kota di Kalimantan Timur yakni Balikpapan menjadi salah satu titik terjadinya lintasan gerhana matahari, Namun menurut Ketua Kompas Kukar, Wedy Handoko, Wilayah Kutai Kartanegara mendapat presentase gerhana matahari 97 persen atau mendekati sempurna.
"Yuk mari kita beramai - ramai menyaksikan fenomena alam langka ini. Meskipun intensitas tidak 100 persen atau sekitar 97 persen, Tapi sangat sayang untuk di lewatkan," kata Wedy belum lama ini.
Ia menambahkan, bagi warga kota Tenggarong yang ingin menyaksikan gerhana matahari secara langsung dan aman, bisa menggunakan kacamata khusus yang dijual di lokasi pengamatan dengan harga cukup terjangkau yakni Rp35 ribu per buah.
Sementara itu Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, Dr Andi Eka Sakya, dalam keterangan persnya melalui situs resmi BMKG mengatakan, GMT akan melintasi 11 Provinsi yakni, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Ia menambahkan, bagi warga kota Tenggarong yang ingin menyaksikan gerhana matahari secara langsung dan aman, bisa menggunakan kacamata khusus yang dijual di lokasi pengamatan dengan harga cukup terjangkau yakni Rp35 ribu per buah.
Sementara itu Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, Dr Andi Eka Sakya, dalam keterangan persnya melalui situs resmi BMKG mengatakan, GMT akan melintasi 11 Provinsi yakni, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Gerhana Matahari Total terangnya, akan kembali berlangsung di tempat yang sama namun membutuhkan waktu selama 350 tahun lagi.
Andi menambahkan, Fenomena langka yang saat ini tengah menjadi euforia dan sudah ditunggu masyarakat Indonesia, akan disiarkan live streaming di www.media.bmkg.go.id/gmt. (end)
Tidak ada komentar: