kutaikartanegaranews »
News
»
Kontes Fosil Ulin , Angkat Derajat Pengrajin Batu
Kontes Fosil Ulin , Angkat Derajat Pengrajin Batu
Posted by Admin Selasa, 09 Juni 2015 |
News
Kerumunan warga kerap terlihat memadati lapangan basket yang berada di samping Masjid Al-Falah Kelurahan Melayu, Tenggarong, Dilokasi ini ternyata terdapat 84 pengrajin aneka jenis batu cincin, baik dalam bentuk sudah jadi maupun yang masih berbentuk bongkahan.
Aneka batu cincin diserbu pembeli Foto: Endi |
Ia pun meyakini jika kontes batu ini bisa lebih berkembang, “Kami sangat optimis bahwa kontes batu khas kutai ini akan terus berlanjut, terutama yang kami harapkan adanya kreasi-kreasi dari para pengrajin, karena kalau berkutat pada cincin saja biasanya akan ada kejenuhan, Tapi kalau kita mampu berkreasi lebih lanjut lagi, mungkin itu akan jadi nilai tambah secara ekonomi, itu harapan kita, “ tutur pria yang akrab disapa Fathul ini.
Aneka fosil yang dipamerkan Foto: Endi |
“Sesuai judulnya, Maka dengan acara ini kita canangkan batu khas Kutai adalah batu Ulin, supaya menjadi Ikon dan berdampak kepada pariwisata, dan dengan kreasi-kreasi nantinya bisa berdampak kepada menumbuhkembangkan sentra ekonomi pengrajin-pengrajin atau UKM,” ujarnya.
Dikatakannya, meski pameran ini bertemakan batu khas Kutai yakni batu ulin, namun karena proses untuk mempatenkan batu tersebut butuh waktu, maka untuk meramaikan kontes pihaknya juga mengundang batu-batu diluar fosil yang disebut batu nusantara. “Jadi ada dua kategori, batu fosil khas kutai berupa Leban, Ulin, Meranti, dan Bengkirai, itu yang kami anggap fosil dari kayu, karena sudah melalui proses 4 ribu tahun untuk menjadi batu, Sedangkan batu nusantara kategorinya, Kecubung, Panca warna, Red borneo, dan lain-lain,” jelasnya.
Walaupun belum ada dukungan secara finansial dari pemerintah daerah, namun Fathul yakin kontes fosil ulin ini tetap berjalan dengan dukungan dari berbagai pihak. “Kami iuran sama-sama untuk fasilitas sewa tenda, listrik, kebersihan dan lainnya, Alhamdulillah kalo memang nantinya pemerintah daerah mau turun tangan membantu, kalaupun tidak, ya peribahasanya biar tekor asal kesohor,” kelakarnya.
Fathul menambahkan, Kontes batu fosil khas Kutai dan pameran batu Nusantara ini akan berakhir pada Jum’at 12 Juni mendatang, sedangkan penilaian kontes dilaksanakan oleh 3 orang juri, untuk pengumuman pemenang direncanakan, selambat-lambatnya Rabu (10/06) besok . (ekn)
Tidak ada komentar: