News, Pemerintahan, Pemkab Kukar
![]() |
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri didampingi Wabup Rendi Solihin saat kunjungan Bupati Gowa (Foto: Aldino) |
Tenggarong - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mengapresiasi kunjungan silaturahmi jajaran Pemkab Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, di Pendopo odah Tenggarong, Selasa (08/07/2025).
Hal itu disampaikan Bupati Kukar dr Aulia Rahman Basri saat menyambut Bupati Wajo H Andi Rosman dan rombongan didampingi Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin, Sekda Sunggono, Ketua TP PKK Kukar Andi Deezca Pravidhia Aulia Rahman Basri, perwakilan Forkopimda serta sejumlah Kepala OPD.
Aulia pun menyampaikan apresiasi atas kunjungan silaturahmi Pemkab Wajo yang didalamnya turut serta Ketua DPRD Wajo Firmansyah Perkesi.Dikatakannya, kunjungan ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Kukar.
”Selamat datang di Kabupaten Kukar, mudah-mudahan hubungan kekerabatan antara Kabupaten Kukar bersama Kabupaten Wajo yang selama ini terikat dengan latar belakang historis yang kuat ke depan kita bisa tingkatkan lagi hubungan ini, menjadi hubungan yang harmonis, dinamis, utamanya hubungan untuk saling membangun daerah Kukar dan Kabupaten Wajo,” ujar Aulia.
Dia menyebutkan, ada kedekatan history khusus kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura bersama kerajaan yang berada di Kabupaten Wajo, dimana salah satu keturunan dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yakni Sultan Aji Muhammad Idris pernah berjuang melawan penjajah di tanah Wajo hingga akhirnya dimakamkan disana.
”Insya Allah dalam waktu dekat kami bersama rombongan akan melakukan kunjungan silaturahmi dan ziarah ke Kabupaten Wajo,” kata Aulia lagi.
Baca Juga: Bupati Aulia Rahman Basri Jadi Inspektur Upacara Peringatan HUT Bhayangkara Ke-79 di Kukar
Melalui hubungan silaturahmi ini, kedepan Aulia mengharapkan kedua belah pihak bisa saling mendukung dan berkolaborasi dalam mengembangkan serta mengoptimalisasikan potensi-potensi daerahnya masing-masing guna kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Wajo H Andi Rosman mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kukar yang telah berkenan menerima kunjungan silaturahmi dirinya bersama rombongan.
”Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, karena kami betul-betul diterima secara formal dan kekeluargaan,” cetusnya.
Dia berharap, kunjungan silaturahmi ini menjadi titik awal bagi kedua belah pihak untuk saling berkolaborasi dan bekerjasama, serta mempererat hubungan yang telah terjalin.
”Mudah-mudahan silaturahmi ini menjadi suatu rintisan kedepannya antara Kabupaten Wajo dan Kabupaten Kukar, ada hal-hal yang mungkin bisa dibawa ke Kabupaten Wajo begitu juga sebaliknya ada yang bisa dibawa ke Kutai Kartanegara,” imbuh H Andi Rosman.
Selain bertemu jajaran Pemkab Kukar, rombongan Bupati Wajo juga bersilaturahmi dengan Sultan Kutai ke-21 HAM Arifin di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadaipura. (*/al)
IKN, News

NUSANTARA − Staf Khusus Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) sekaligus Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantouw menegaskan bahwa masyarakat tidak dipungut biaya apapun untuk berkunjung ke Kawasan IKN, khususnya Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Setiap warga dipersilakan datang setiap hari, termasuk akhir pekan (Sabtu dan Minggu), untuk melihat secara langsung pembangunan IKN dan menikmati ruang publik seperti Plaza Seremoni, Istana Garuda, Kantor Kementerian Koordinator, dan Taman Kusuma Bangsa.
“OIKN tidak pernah mensyaratkan pembayaran dalam bentuk apapun bagi masyarakat yang ingin mengunjungi kawasan IKN,” tegas Troy Pantouw di kawasan IKN, Kalimantan Timur.
Pengunjung diminta untuk mematuhi arahan dari petugas ketertiban dan keamanan yang bertugas di lapangan. Pada saat penyelenggaraan acara-acara besar, kendaraan pribadi juga diperbolehkan masuk ke area parkir di sekitar KIPP, dengan tetap mengikuti rambu-rambu dan instruksi dari petugas
Selain itu, Troy juga menghimbau agar seluruh pengunjung untuk ikut menjaga kebersihan dan kenyamanan kawasan IKN, antara lain dengan tidak merokok di area publik, membuang sampah pada tempat yang disediakan, dan tidak merusak tanaman serta fasilitas umum.
Dengan ini, Otorita IKN menyatakan secara tegas bahwa praktik pungutan liar (pungli) oleh oknum yang meminta uang kepada masyarakat untuk bisa masuk ke IKN, termasuk pungutan parkir tidak resmi, adalah tindakan ilegal dan harus dihentikan segera.
“Tidak ada pungutan apapun bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke KIPP di IKN. Laporkan kepada kami jika mengalami pungutan liar di lapangan!” ujar Troy Pantouw.
Setiap laporan terkait pungutan liar akan diproses sesuai hukum dan peraturan yang berlaku. Otorita IKN mendorong masyarakat untuk aktif melaporkan setiap tindakan tidak sah yang mencoreng semangat keterbukaan dalam pembangunan IKN.
Untuk pengaduan dan informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Hotline Resmi Otorita IKN di nomor: 0811 5999 767
“Mari bersama-sama segenap komponen masyarakat, kita menumbuhkan kebanggaan IKN menjadi kota yang layak dan nyaman huni serta dicintai dan menjadi kota dunia untuk semua. Bersama kita jaga dan bangun IKN,” pungkas Troy. (Humas Otorita IKN)
News, Pertamina Hulu Mahakam

Desa Pela – Program CSR unggulan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), yakni Konservasi Endemik Pesut Mahakam, disingkat Komik Pesut Mahakam, yang berlokasi di Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara menerima kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, pada Kamis (3/7/2025). Program Komik Pesut Mahakam merupakan program pemberdayaan masyarakat berupa pengembangan desa wisata berbasis konservasi pesut yang telah mendapatkan berbagai penghargaan nasional dan internasional.
Acara kunjungan dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud; Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri; Resident Representative of UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura; Deputy Regional Director of UNEP for Asia Pacific, Marlene Nilsson; Direktur Utama PHI, Sunaryanto; General Manager PHM, Setyo Sapto Edi; beserta jajaran instansi pemerintah pusat dan daerah. Jajaran pemerintah dan masyarakat Desa Pela menyambut kunjungan ini dengan antusias.
Program Komik Pesut Mahakam telah dijalankan sejak 2018 dengan fokus pada perlindungan Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris), satwa air endemik Kalimantan Timur yang kini berstatus Critically Endangered (CR). Populasinya diperkirakan hanya tersisa 64–70 ekor sehingga membutuhkan perhatian yang serius dari seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, PHM menjalankan program ini melalui pendekatan kolaboratif antara perusahaan, masyarakat, akademisi, dan pemerintah.
Salah satu inovasi penting dalam program ini adalah Pinger Akustik, alat berbasis gelombang ultrasonik yang dipasang pada jaring nelayan. Alat ini digunakan dengan meyesuaikan gelombang ultrasonik pada frekuensi 50-120KHz dengan kebisingan125 desibel yang kemudian dapat ditangkap oleh pesut, sehingga mereka mampu menjauhi jaring nelayan atau rengge sejauh radius 10-20 meter. Dengan teknologi ini terbukti menurunkan angka kematian Pesut Mahakam akibat rengge dari 66% menjadi 0% di sekitar Desa Pela.
Dalam sambutannya Menteri Lingkungan Hidup RI meneguhkan komitmennya untuk menggunakan semua kewenangan, instrumen, dan sumber daya yang dimiliki guna menyelamatkan pesut mahakam dari kepunahan dan mensejahterakan masyarakat. “Saya akan menggunakan kewenangan sesuai amanah yang diberikan oleh undang-undang untuk melindungi dan melestarikan Pesut Mahakam ini,” tegasnya.
Menurutnya, berdasarkan keseluruhan sumber daya alam yang ada di wilayah ini, maka kondisi Kawasan Danau Mahakam sangat mewakili triple planetery crises. Pemanfaatan ruang dan sumber daya alam di kawasan ini harus diimbangi dengan upaya konservasi, perlindungan, pengendalian, pengawasan, serta pemanfaatan secara berkelanjutan. “Saya mendukung Desa Pela sebagai Desa Konservasi dan wisata edukatif bagi keanekaragaman hayati di Kawasan Danau Mahakam, khususnya pesut mahakam, sesuai dengan Permen LH Nomor 29 tahun 2009 tentang Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati di daerah” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PHI Sunaryanto, menyatakan bahwa pengembangan Desa Pela sebagai desa wisata berbasis konservasi melalui Program Komik Pesut Mahakam, merupakan bagian dari implementasi komitmen perusahaan dalam pengelolaan kinerja operasi hulu migas yang menerapkan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG). “Di program ini, perusahaan mensinergikan aspek keanekaragaman hayati (biodiversity) dan dampak terhadap masyarakat (community impact),” jelasnya.
Program CSR unggulan ini, lanjut Sunaryanto, juga bertujuan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama Tujuan nomor 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan Tujuan nomor 14 tentang Menjaga Ekosistem Laut.
“Di PHI, kami menerapkan inovasi sosial dan lingkungan dalam berbagai program CSR Perusahaan, termasuk dalam program Komik Pesut Mahakam ini, sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasi,” ujar Anto, begitu beliau akrab disapa.
Program Komik Pesut Mahakam dijalankan melalui lima fase: inisiasi, penguatan, pengembangan, replikasi, dan kemandirian (2018–2026). Di dalamnya termasuk pelatihan wisata, pembangunan Museum Nelayan, pengelolaan sampah, serta penerbitan peraturan desa tentang konservasi. Dalam kesempatan ini, General Maneger PHM, Setyo Sapto Edi menyerahkan bantuan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) tenaga surya kepada masyarakat Desa Pela.
“Program Komik Pesut Mahakam adalah bukti nyata bahwa sinergi antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah dapat menghasilkan dampak yang signifikan. Selain konservasi spesies langka, yakni Pesut Mahakam, kami juga mendorong kemandirian masyarakat melalui pariwisata berkelanjutan dan infrastruktur dasar seperti LPJU yang hari ini kami serahkan,” tutur Setyo.
Hingga saat ini, program CSR unggulan PHM ini telah mengantarkan Desa Pela menerima berbagai penghargaan nasional dan internasional, seperti Kalpataru Nasional 2024, Global CSR Award 2023 (Vietnam), Responsible Business Award 2023, Reuters (inggris), serta terpilih sebagai anggota UNWTO Best Tourism Villages Upgrade Programme. (*)