Talent TKC 2024 dengan tampilan kostum baru bertemakan Hudoq, Kedang Ipil, dan Burung Ruai (Foto: Endi)

Penyelenggaran Tenggarong Kutai Carnival (TKC) sudah memasuki tahun ke 12 dan akan digelar pekan depan bertepatan dengan pelaksanaan Erau Adat Kutai Tahun 2024.

Ketua TKC Rhivy Dolly dalam press conference yang digelar pada Selasa (17/09/2024) siang, di Gedung Puteri Karang Melenu (PKM) Tenggarong Seberang, mengungkapkan, tema yang diusung kali ini adalah The Wonderfull Inheritance of Arthem.

"Sebuah kata yang kami ambil dari bahasa Yunani kuno yang berarti sebuah warisan budaya yang luar biasa. Kami angkat berdasarkan warisan kebudayaan yang ada di Kalimantan Timur khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara," terangnya kepada sejumlah awak media.

Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kukar, TKC 2024 menghadirkan talent-talent yang akan menampilkan 3 tema kostum baru yakni, Hudoq, Kedang Ipil, dan Burung Ruai.

"Kami sudah melakukan workshop dari tangal 12 sampai 28 Agustus atau selama kurang lebih 10 hari. Semua talent sudah dilatih membuat kostum, make up dan performance," kata Dolly lagi.

Show time TKC 2024 bakal menghadirkan sejumlah talent dewasa dan anak-anak dan akan digelar selama 2 hari berturut-turut atau pada 21 dan 22 September mendatang dengan run away di sepanjang Jalan KH Dewantara, Tenggarong.

"Di hari pertama, kami akan hadirkan Kids Talent bersama dengan Artware Fashion Carnival yaitu sebuah pagelaran seni dimana semua talent membuat sebuah rancangan baju ready to wear tapi tetap berbasis karnaval," bebernya.

Sedangkan di hari kedua, para talent dewasa akan menampilkan parade carnival sesuai dengan masing-masing tema. Total ada sekitar 70 talent kids dan dewasa yang bakal tampil pada show time TKC.

"Untuk talent kids yang termuda usia 3 sampai 13 tahun, Alhamdulillah selama work shop mereka bisa menerima dan rata-rata hobinya adalah fashion, jadi kami sangat gampang mengajarkan semua pelajaran yang kami berikan," sambung Dolly.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar Sugiarto mengapresiasi kreativitas para talent dalam mendesain kostum yang mengangkat budaya lokal Kalimantan khususnya Kukar.

"Kreativitas yang dilakukan oleh talent-talent sangat luar biasa sekali, membuat desain pakaian sedemikian rupa itu sangat susah, tapi ternyata mereka bisa lakukan dan ini menjadi ikon bagi kita semua khususnya di Dinas Pariwisata," ucapnya.

Sugiarto berharap, kedepan pelaksanaan TKC dapat berkolaborasi antara Dinas Pariwisata dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lain.

"Sehingga dalam pengemasan kegiatan ini bisa memancing atau mendatangkan wisatawan luar untuk datang ke tempat kita dan kehadiran wisatawan ini bisa membantu perputaran perekonomian yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara," demikian disampaikannya. (mmbse)