kutaikartanegaranews »
News
,
Seni - Budaya
»
Delegasi Kesenian Dari 6 Negara Disuguhi Makanan Khas Kutai
Delegasi Kesenian Dari 6 Negara Disuguhi Makanan Khas Kutai
Posted by Admin Senin, 23 September 2019 |
News,
Seni - Budaya
Partisipan dari Rusia berfoto bersama Bupati Kukar dan unsur Forkompimda di Pendopo odah Etam
(Foto: Endi)
|
6 delegasi kesenian mancanegara partisipan Tenggarong International Folk Art Festival (TIFAF), bertandang ke Pendopo Odah Etam, Senin (23/09) pagi tadi.
Kunjungan ini merupakan resepsi partisipan TIFAF dengan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah yang didampingi Kadis Pariwisata Sri Wahyuni, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Keenam delegasi kesenian internasional tersebut yakni Belanda, Thailand, Rusia, Srilanka, Rumania, dan Mesir, rombongan partisipan tiba di Pendopo Odah Etam bersama perwakilan CIOFF Indonesia.
Resepsi berlangsung meriah, usai pemberian cinderamata, para partisipan disuguhi makanan khas Kutai, mulai dari nasi kuning dengan sajian ikan ruan (gabus), buras, laksa, lemang, hingga aneka kue tradisional.
Elyce salah satu anggota delegasi kesenian dari Rusia mengaku sangat menikmati makanan yang disajikan. "Saya mencoba makanan yang bumbunya berasa seperti sup, dan itu sangat enak sekali," ujar gadis muda berusia 17 tahun ini.
Bupati Kukar dan unsur Forkopimda turut menari bersama partisipan TIFAF di Pendopo Odah Etam
(Foto: Endi)
|
Diungkapkannya selama 4 hari berada di kota Tenggarong cuaca terasa sangat panas, namun demikian Elyce memuji keindahan kota ini termasuk seni budaya yang ia saksikan saat opening ceremony TIFAF. "Tariannya menarik dan saya sangat menikmati, karena penampilannya bagus," katanya.
Tak hanya makanan, hiburan musik dengan nuansa lokal hingga mancanegara membuat para partisipan menari bersama, apalagi saat Bupati Kukar bersama Forkopimda menyanyikan lagu dangdut, tak ayal membuat seluruh peserta ikut bergoyang.
Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, melalui TIFAF, Pemkab berupaya untuk membangun kembali hubungan internasional khususnya di bidang budaya. "Sekaligus menjadi pintuk masuk untuk mempromosikan pariwisata daerah. Kami ingin menjadi bagian dunia dalam upaya pelestarian nilai-nilai tradisi dan warisan budaya tak benda yang dimiliki," cetusnya.
Para partisipan TIFAF diharapkan mendapat kenangan yang baik dan indah tentang keunikan seni budaya Kukar, keramahtamahan, dan pengalaman berbeda yang mengesankan. "Serta membawa pulang kenangan tersebut ke negara masing-masing, baik berupa pengalaman maupun kerajinan dan cinderamata khas daerah," harap Edi. (end)
Tidak ada komentar: