kutaikartanegaranews »
News
,
Seni - Budaya
»
Sabtu 15 Desember, Kesultanan Kutai Gelar Prosesi Penabalan
Sabtu 15 Desember, Kesultanan Kutai Gelar Prosesi Penabalan
Posted by Admin Senin, 10 Desember 2018 |
News,
Seni - Budaya
Putera Mahkota HAP Praboe Anoem Soerya Adiningrat (baju biru) akan dinobatkan sebagai Sultan Kutai Foto: Endi |
Penabalan atau penobatan Putera Mahkota H Adji Pangeran (HAP) Praboe Anoem Soerya Adiningrat sebagai Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, dipastikan akan dilaksanakan pada 15 Desember mendatang.
"Hari ini sudah melakukan persiapan penabalan, kita berkomitmen tanggal 15 itu tidak ada masalah lagi. Pak Plt Bupati sudah melaksanakan MoU dengan Dirjen Kebudayaan di Jakarta," ujar APHK Poeger mewakili kerabat Kesultanan Kutai, Senin (10/12/2018) pagi tadi.
MoU tersebut berkaitan dengan peminjaman perlengkapan penabalan dari Museum Nasional Jakarta yang akan dibawa ke Tenggarong sehari sebelum prosesi dimulai. "Nanti dari Jakarta dibawa kesini dikawal pihak Museum Nasional, kita menyambut disini saja (keraton, red)," ujarnya.
Perlengkapan penabalan seperti Ketopong setelah tiba di Tenggarong akan disambut dengan ritual Beluluh. "Barang itu datang kita sambut dengan upacara sakral Tepong Tawar, baru disimpan di Bank BRI untuk pengamanannya," jelas APHK Poeger.
Sepekan menjelang penabalan pula, beberapa raja di nusantara telah menyampaikan kehadirannya. "Sudah ada 10 raja, walaupun undangan baru melewati WA (Whatsapp) saja sebagai pemberitahuan. Nanti setelah mereka datang ke Tenggarong baru kita serahkan undangan secara resmi," katanya.
Prosesi penabalan sendiri akan dimulai pada pukul 08.00 Wita yang diawali dengan mendirikan tiang ayu. "Setelah itu prosesi penabalan selesai, Sultan akan menghimbau rakyatnya untuk makan bersama, lalu beliau kembali masuk ke dalam keraton (Museum Mulawarman). Kemudian sorenya kita merebahkan ayu kembali. Prosesi hanya berlangsung satu hari," ungkap APHK Poeger.
Terkait pembiayaan upacara penabalan yang dikabarkan mendapat bantuan dana dari Pemprov Kaltim, APHK Poeger membenarkannya, namun ia mengaku tak mengetahui status bantuan yang diberikan. "Kita tidak sampai kesana, yang penting ada bantuan dari Gubernur provinsi Kalimantan Timur," ucapnya. (end)
Tidak ada komentar: