kutaikartanegaranews »
News
,
Seni - Budaya
»
Ketopong dan Pedang Emas Tiba, Putera Mahkota Lakukan Tepong Tawar
Ketopong dan Pedang Emas Tiba, Putera Mahkota Lakukan Tepong Tawar
Posted by Admin Sabtu, 15 Desember 2018 |
News,
Seni - Budaya
Pedang dan ketopong asli milik Kesultanan Kutai tiba di kedaton dan akan digunakan dalam penabalan Foto: Endi |
Dua benda bersejarah peninggalan budaya Kesultanan Kutai yang akan digunakan pada prosesi penabalan atau penobatan Putera Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat sebagai Sultan ke XXI, tiba di kedaton Kutai, Jumat (14/12).
Benda pusaka asli berupa Ketopong atau mahkota Sultan dan pedang emas yang dibawa langsung dari Museum Nasional Jakarta itu, kemudian dilakukan ritual tepong tawar oleh Putera Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat disaksikan kerabat kesultanan serta para tamu undangan.
"Proses peminjaman kan sudah satu bulan yang lalu. Kemarin dari Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta kerabat yang mewakili kesultanan berangkat ke Jakarta untuk menjemput barang itu," terang Menteri Pelestarian Nilai-nilai Budaya dan Adat Kesultanan Kutai APHK Poeger.
Putera Mahkota melakukan ritual tepong tawar terhadap dua benda pusaka peninggalan kerajaan Kutai Foto: Endi |
Dikatakannnya, kedatangan ketopong dengan berat 1,2 Kg dan pedang seberat 1,8 Kg ini dibawa langsung oleh Kepala Museum Nasional Jakarta dibawah pengamanan ketat aparat kepolisian.
"Benda ini sangat sakral dan hanya dilakukan pada saat acara penabalan sejak Sultan Sulaiman, Sultan Alimuddin, Sultan AM Parikesit, Sultan HAM Salehoeddin II, sampai Yang Mulia Putera Mahkota yang akan dinabalkan besok (hari ini)," jelasnya.
Prosesi penabalan tersebut, sambung APHK Poeger, harus menggunakan pedang dan ketopong yang asli. "Sehingga semua kerabat melihat benda bersejarah yang tidak pernah kita lihat dan merupakan milik Kesultanan Kutai yang dipelihara oleh negara," tegasnya.
Sebelum kedua benda bersejarah itu tiba, Putera Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat menjalani ritual sakral Beluluh. "Beluluh ini dimaksudkan untuk pembersihan diri agar penobatan Putera Mahkota sebagai Sultan berjalan lancar," ujarnya.
Penabalan sendiri akan disaksikan Raja-raja nusantara yang telah menyampaikan kehadirannya kepada pihak kesultanan Kutai. "Kalau informasi terakhir sudah ada sekitar 30 raja, kemungkinan akan terus bertambah," sebut APHK Poeger. (end)
Tidak ada komentar: