Pesut Mahakam Ditemukan Mati di Sungai Dusun Ulaq Nanga
Seekor Pesut Mahakam dalam kondisi membusuk ditemukan warga di dusun Ulaq Nanga, desa Bakungan Foto: Innal Rahman |
Seekor Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) ditemukan mati dan membusuk di sungai Mahakam kawasan Dusun Ulaq Nanga, Desa Bakungan, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar), Jumat (25/04) kemarin.
Saat dihubungi, Innal Rahman dari Komunitas Save Pesut Mahakam mengatakan, penemuan awalnya diketahui oleh warga setempat.
"Pukul 14.40 Wita dapat info dari peneliti Pesut Mahakam Danielle Kreb, ada Ibu Fatimah menemukan Pesut Mahakam yang sudah mati. Ini merupakan individu yang sama dimana sebelumnya dikabarkan mati di Desa Beloro, Kecamatan Sebulu, beberapa hari lalu," ujarnya.
Innal yang kemudian menuju lokasi mendapat informasi jika awalnya putera Fatimah bernama Arfan Triwardana mengira hewan mamalia yang sering disebut lumba-lumba air tawar itu adalah mayat manusia.
"Pesut Mahakam tersebut lalu ditarik ke pinggir sungai dan diikat kemudian dilaporkan ke yayasan Rasi serta diteruskan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)," ujarnya.
Sementara itu peneliti pesut Mahakam, Dr Danielle Kreb, dari yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) memperkirakan pesut ini sudah mati sekitar 5 hari lalu dan terbawa arus sungai.
"Bangkai pesut itu sudah diamankan warga dengan cara mengikatnya sementara waktu agar tidak terseret arus. Tim satwa bersama BKSDA dan dokter hewan sedang menanganinya," sebutnya.
Namun Danielle enggan mengambil kesimpulan penyebab kematiannya. "Banyak kemungkinan, bisa terjerat rengge (sejenis jala nelayan) atau lainnya. Tapi itu dokter hewan yang lebih tahu," ucapnya.
Untuk diketahui, populasi Pesut Mahakam kini berada dalam kondisi kritis di bawah 100 ekor individu dengan perkiraan 84 ekor yang tersisa dan masuk kategori terancam punah oleh lembaga IUCN atau International Union for Conservation of Nature. (end)
Tidak ada komentar: