kutaikartanegaranews »
News
,
Seni - Budaya
»
Delegasi Kesenian Rakyat Mancanegara Bakal Tampil di EIFAF 2017
Delegasi Kesenian Rakyat Mancanegara Bakal Tampil di EIFAF 2017
Posted by Admin Sabtu, 08 Juli 2017 |
News,
Seni - Budaya
Absen tahun lalu, tim kesenian rakyat Korea Selatan akan kembali tampil di EIFAF 2017 dengan grup berbeda
Foto: Endi
|
Selain ritual sakral Kesultanan Kutai dan kesenian nusantara, Erau Adat Kutai and International Folk Art Festival (EIFAF) 22-30 Juli 2017, akan kembali menampilkan pertunjukan seni mancanegara.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kutai Kartanegara (Kukar), Sri Wahyuni, kepada sejumlah awak media yang menemuinya.
"Tahun ini ada 9 grup mancanegara yang akan berpartisipasi, 5 dari Asia, 1 Afrika, dan 3 dari Eropa," terangnya, Rabu (05/07) lalu di Pendopo Odah Etam, Tenggarong.
Dikatakan Sri, dari benua Eropa akan tampil negara Polandia, Slovakia, dan Bulgaria yang hadir kembali dengan grup berbeda.
"Kemudian dari Afrika ada komunitas negara-negara Pasifik yang tergabung dalam Vanila Island atau Kepulauan Vanila Samudera India dimana didalamnya ada Cycles dan Madagaskar," bebernya.
Sedangkan 5 grup dari Asia yakni Jepang, Taiwan, Thailand, India, dan Korea Selatan. "Korea Selatan tahun lalu absen, dan kali ini masuk lagi dengan grup yang berbeda," ujar Sri.
Ditambahkannya, karena Erau dikemas dalam festival internasional, maka di tahun kelima, penyelenggaraan festival kesenian rakyat mancanegara tersebut, akan dibuat dengan nuansa berbeda.
"Sebagai tuan rumah, tahun ini kita mulai mengenalkan Erau dalam istilah bahasa Indonesia, sebelumnya kita menyebut semua istilah dalam bahasa Inggris untuk level internasional," ungkapnya.
Salah satunya, sambung Sri, pada saat parade penamaan masing-masing negara akan ditulis dalam bahasa Indonesia.
"Misalnya Poland akan ditulis Polandia, jadi kita melihat di kamus bagaimana penyebutan masing-masing negara," ucapnya.
Hal itu dimaksudkan agar para peserta dari 9 negara tersebut lebih mengenal festival Erau. "Agar ketika pulang ke negaranya, mereka juga mengenali festival kita dalam bahasa Indonesia," demikian jelas Sri. (end)
Tidak ada komentar: