kutaikartanegaranews »
News
,
Seni - Budaya
»
Bupati Rita Widyasari Jalani Prosesi Beluluh
Bupati Rita Widyasari Jalani Prosesi Beluluh
Posted by Admin Sabtu, 22 Juli 2017 |
News,
Seni - Budaya
Bupati Kukar Rita Widyasari menjalani prosesi Beluluh di kediaman pribadinya Jalan M Yamin Tenggarong Foto: Endi |
Untuk pertama kalinya, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari menjalani ritual Beluluh yang lazimnya hanya dilaksanakan oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan Putra Mahkota.
Bertempat di kediaman pribadinya Jalan M Yamin, Tenggarong, Jumat (21/07) pagi, Rita mengawali ritual dengan prosesi mandi-mandi atau pembersihan diri dipimpin langsung oleh Sultan HAM Salehoeddin II.
Ritual dilanjutkan dengan Beluluh, dimana Rita duduk diatas balai bambu hijau menghadap ke arah matahari terbit, dan duduk dihadapannya seorang Belian yang membaca mantera atau Bememang.
Ritual berikutnya yakni tepong tawar, dilanjutkan dengan prosesi Ketikai Lepas oleh Sultan HAM Salehoeddin II, Hj Dayang Kartini (Ibunda Rita), Wakil Bupati Edi Damansyah, Ketua DPRD Salehuddin, dan putra Sultan, HAP Haryo Surya Adi Kesuma.
Rita mengatakan, prosesi Beluluh yang dihadiri beberapa Kepala OPD dilingkungan pemkab Kukar ini, bermakna untuk membersihkan diri dari hal-hal yang bersifat negatif.
“Ritual ini biasanya dilaksanakan oleh kesultanan, namun siapa pun yang ditunjuk beliau (Sultan, Red) boleh melaksanakannya,” ucapnya.
Putri mendiang Bupati Syaukani HR ini mengaku, seharusnya dirinya menjalani prosesi Beluluh bersamaan dengan Sultan HAM Salehoeddin II pada Rabu (19/07), atau 4 hari jelang pembukaan Erau.
“Karena beberapa hari yang lalu saya menghadiri acara Apkasi bersama Bapak Presiden di Jakarta, maka akhirnya Beluluh dilaksanakan di rumah ini,” ujar Rita.
Menurutnya, ritual sakral yang dijalaninya tersebut memang mendapat restu langsung dari Sultan. “Ini memang niat pribadi saya untuk membersihkan diri, dan Sultan berkenan,” tuturnya.
Dungkapkan Rita, meski menjalani ritual Beluluh, namun dirinya tetap memohon dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Tapi kita tidak melupakan ajaran agama, makanya tadi diakhir acara ada pembacaan doa untuk keselamatan,” demikian jelasnya. (end)
Tidak ada komentar: