Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) melalui Dirjen Aplikasi Informatika Samuel Abrijan Pangerapan, Senin (22/05) di kota Makassar.

Mewakili Pemkab Kukar, Wakil Bupati Kukar Edi Damansyah menandatangani MoU tersebut bersama Kementerian Informasi dan Komunikasi diikuti kabupaten/kota lainnya.

Menteri Informasi dan Komunikasi Rudiantara dalam sambutannya melalui video mengatakan, Smart City bukan sebatas kemajuan teknologi tapi bagaimana memajukan masyarakatnya.

“Tujuan Smart City adalah bukan untuk membeli teknologi, komputer dan lain sebagainaya, karena jika ini dilakukan yang untung adalah vendor, bukan masyarakatnya,” ujarnya.

Tahap awal, kata Rudi, hanya 25 kabupaten kota terpilih yang melakukan MoU dengan Kemenkominfo untuk Smart City, sedangkan 75 kota sisanya ditargetkan akan tercapai hingga tahun 2019 mendatang.

“Target awal ini hanya 25 kabupaten/kota yang sudah terlebih dahulu lolos seleksi menuju Gerakan 100 Smart City, berikutnya akan menyusul,”. ucapnya.

Sementara itu Kadiskominfo Kukar Bahteramsyah menyambut baik atas terpilihnya pemkab Kukar dalam tahap awal yang masuk 25 kabupaten/kota menuju gerakan 100 Smart City di Indonesia.

“Alhamdulillah, MoU dengan Kementerian Informasi dan Komunikasi sudah diteken kedua belah pihak dalam hal ini Pemkab Kukar diwakilkan oleh Wakil Bupati Kukar Edi Damansyah,” kata Bahteramsyah.

Sekedar informasi, 25 kabupaten Kota yang lolos menuju 100 Smart City yakni Semarang, Sleman, Singkawang, Makassar, Bogor, Tomohon, Bandung, Siak, Mimika, Gersik, Jambi.

Lalau Sidoarjo, Bandung, Cirebon, Bekasi, Purwakarta, Sukabumi, Samarinda, Tangerang Selatan, Kutai Kartanegara, Banyuasin, Pelawan, Bojonegoro dan Banyuwangi. (adv/kominfo/k2n)