kutaikartanegaranews »
News
,
Sosial
»
40 Aktivis di Kukar Ikuti Pelatihan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat
40 Aktivis di Kukar Ikuti Pelatihan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat
Pembukaan pelatihan aktivis perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat di pendopo Wakil Bupati Kukar Foto: Haidir |
Kementrian Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak RI bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kaltim, menggelar pelatihan aktivis perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM) Desa, di Tenggarong.
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak BPPKB Kaltim Hj Hardiana Muriani, mengatakan, pelatihan ini merupakan kebijakan nasional yang ditindak lanjuti di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
“Kegiatan ini merupakan sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama berupaya melakukan perlindungan terhadap anak,” ujarnya, Kamis (03/11) pagi tadi di Pendopo Wakil Bupati Kukar.
Hardiana mengatakan, aktivitis-aktivis yang telah dilatih nantinya diharapkan mampu melakukan pendampingan dan melaporkan tindak pelanggaran terhadap anak yang ditemukan di tingkat desa atau kelurahan kepada unit-unit pelayanan lainnya.
“Masalah perlindungan anak tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, jadi kita berharap dukungan dari semua masyarakat untuk secara bersama-sama melakukannya, karena persoalan anak saat ini sudah luar biasa sekali,” tuturnya.
“Adanya aktivitis-aktivitis inilah nanti yang membantu pemerintah sebagai ujung tombak di pedesaan dalam melaksanakan upaya-upaya perlindungan anak,” sambung Hardiana.
Sementara Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BKBP3A) Kukar Hj Aji Lina Rodiah usai membuka secara resmi pelatihan PATBM, berharap semua elemen masyarakat tanggap terhadap kasus kekerasan yang terjadi pada anak.
Menurutnya, data dari BPPKB Kaltim menyebutkan, kasus kekerasan terhadap anak banyak terjadi di Kukar. “Salah satunya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang tua atau saudara, paman bahkan kakek, dan ada juga sesama anak dibawah umur,” bebernya.
Kasus seperti ini tentunya menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat, Aji Lina pun berharap pada tahun 2017 seluruh desa di Kukar mendapatkan pelatihan aktivitis PATBM. “Dengan dilaksanakannya pelatihan aktivitis PATBM, seluruh masyarakat bisa bersinergi untuk mencegah dan menangani kasus-kasus kekerasan terhadap anak,” tegasnya.
Pelatihan PATBM ini berlangsung selama satu hari dan diikuti oleh 40 orang peserta dari 4 kelurahan/desa di Kukar, yakni kelurahan Melayu kecamatan Tenggarong, desa Manunggal Jaya kecamatan Tenggarong Seberang, desa Batuah kecamatan Loa Janan, dan kelurahan Muara Jawa Ulu kecamatan Muara Jawa. (end)
Tidak ada komentar: