kutaikartanegaranews »
News
»
Pemkab Kukar dan Sultan Kutai Ziarah Ke Makam Pendiri Kota Tenggarong
Pemkab Kukar dan Sultan Kutai Ziarah Ke Makam Pendiri Kota Tenggarong
Posted by Admin Kamis, 29 September 2016 |
News
Sultan HAM Salehoeddin II dan Wabup Edi Damansyah berziarah ke makam Aji Imbut Foto: Endi |
Menandai peringatan hari jadi Kota Tenggarong ke-234 yang jatuh setiap tanggal 28 September, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melaksanakan ziarah ke makam pendiri kota Tenggarong, Aji Imbut gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin.
Ziarah ke pemakaman raja-raja Kutai di komplek museum Mulawarman ini dihadiri langsung oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura HAM Salehoeddin II didampingi Putra Mahkota H Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat beserta kerabat Kesultanan.
Hadir pula Wakil Bupati Kukar, Edi Damansyah, para Kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dilingkungan Pemkab Kukar, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.
Kegiatan Ziarah ke makam Aji Imbut ini diawali dengan pembacaan riwayat kota Tenggarong oleh Camat Tenggarong, Mulyadi, serta sambutan dari Sultan HAM Salehoeddin II yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelestarian Nilai-nilai Budaya Adat, Kesultanan Kutai, H Adji Pangeran Haryo Kusumo (APHK) Poeger.
Wakil Bupati (Wabup) Kukar, Edi Damansyah, saat membacakan sambutan Bupati Rita Widyasari, mengatakan, Ziarah ke makam leluhur dimaksudkan untuk mengambil hikmah dari keteladanan yang telah diberikan. Karena banyak yang harus diteladani dari para pendahulu.
"Dengan berziarah, kita akan selalu mengingat mati. Sehingga dengan selalu mengingat mati, kita jangan pernah melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan," tuturnya.
Sejarah kota Tenggarong, kata Wabup, dimulai ketika Aji Imbut gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin memindahkan ibukota Kesultanan Kutai Kartanegara ke Tepian Pandan pada tanggal 28 September 1782.
"Nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti Rumah Raja, lama-kelamaan Tangga Arung lebih populer dengan sebutan Tenggarong dan tetap bertahan hingga kini," tuturnya.
Menurut Edi, menginjak usianya yang telah dua abad lebih, kota Tenggarong semakin berbenah dalam setiap aspek pembangunannya. Hal ini merupakan kerja keras warganya yang ingin agar kota ini nyaman dan aman untuk dihuni.
"Ke depan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan menjadikan Tenggarong sebagai kota yang dilengkapi sarana dan prasarana kota yang memadai. Selain itu, kota ini juga akan dikembangkan menjadi pusat budaya, pendidikan, ekonomi dan investasi yang penting di masa depan," ucapnya.
Untuk mendukung hal itu, lanjutnya, kini telah dilakukan pembangunan berbagai fasilitas seperti diantaranya pusat pendidikan dari perguruan tinggi hingga Sekolah Unggulan, Rumah Sakit dan fasilitas infrastruktur lainnya. (end)
Tidak ada komentar: