KAMMI Kukar-Formasi Unikarta: Sungai Bukan Tempat Sampah
Sampah dari berbagai jenis yang berhasil dikumpulkan para mahasiswa disekitar sungai jembatan Repo-Repo Foto: Dok. KAMMI Kukar |
Untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, lebih dari 30 mahasiswa yang tergabung dalam KAMMI Kutai Kartanegara (Kukar) dan UKM Forum Mahasiswa Muslim (Formasi) Unikarta, melakukan bakti sosial bersih-bersih sungai Tenggarong.
Kegiatan yang berlangsung pada Minggu (25/09), bertujuan untuk mengkampanyekan Sungai Bukan Tempat Sampah, sekaligus merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyemarakkan hari jadi kota Tenggarong ke-234 tahun.
"Kegiatan baksos ini kami lakukan bukan semata karena sedang tingginya intensitas curah hujan di Tenggarong saat ini, tapi lebih dari itu yakni kami mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai," terang Ketua KAMMI Kukar, Ardiansyah.
Dikatakannya, selain dampak banjir dari sungai yang kotor, banyaknya sampah di sungai juga dikhawatirkan akan menjadi tempat berbagai macam sarang penyakit.
"Kegiatan baksos bersih-bersih sungai ini dilakukan di sungai Tenggarong, pelabuhan penyeberangan pulau Kumala, dibawah jempatan Repo-Repo, serta disekeliling pulau Kumala dengan tujuan agar keindahan pulau yang menjadi ikon Kukar tersebut tetap terjaga," tandasnya.
Sampah yang diprioritaskan dipungut adalah plastik, kaleng dan sampah lain yang tidak terurai. Sedangkan sampah daun, enceng gondok dan berbagai sampah yang mudah terurai seperti limbah dapur tidak dipungut, karena menjadi tempat bersembunyi dan sumber makanan ikan tertentu.
Sementara itu Ketua UKM Formasi Unikarta, Hardianto, mengaku, sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan selanjutnya akan dibuang ke lokasi khusus pembuangan sampah.
"Sampah yang dihasilkan dari kegiatan baksos ini kami pastikan akan membuang sampah tersebut ke tempat pembuangan akhir," ujarnya.
Inisiator bakti sosial yang juga Alumni KAMMI Kukar, Wawan Amuji, berpesan, kegiatan membersihkan lingkungan maupun memungut sampah di Sungai tenggarong sebaiknya tidak dilakukan pada moment-moment tertentu saja.
"Kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan saat peringatan Hari Sampah, Hari Air atau Hari Bumi saja, tetapi kegiatan itu harus dilakukan setiap hari demi menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan," harapnya. (end)
Tidak ada komentar: