Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tenggarong, menyatakan, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) merupakan moment yang tepat untuk menelaah kembali kondisi pendidikan bangsa khususnya di kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), apakah telah berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau masih jauh dari harapan.

Selain itu HMI juga menganggap kondisi pendidikan saat ini carut marut dan masih banyak permasalahan-permasalahan yang sangat kompleks mengenai pendidikan di Kukar, baik segi infrastruktur maupun suprastruktur.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum HMI Cabang Tenggarong, Irvan Thamtawi, saat menyuarakan sejumlah tuntutan dalam aksi damai memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh tepat hari ini, Senin (02/05).

"Harapan kami ini segera ditanggapi baik dari Pemkab maupun Dinas Pendidikan, Karena kita sadari untuk mutu dan kualitas pendidikan di Kukar ini sangat jauh, baik dari tenaga pengajar maupun infrastrukturnya," ucapnya.

Ia menyebutkan, Ada 13 tuntutan yang disampaikan kepada pemkab Kukar, Salah satunya meminta agar pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan pendidikan harus berorientasi kepada peningkatan kualitas sehingga mampu bersaing di kancah nasional.

Selain itu, Irvan juga mengingatkan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kukar, agar distribusi tenaga pengajar merata dan tidak ada guru dengan mata pelajaran lebih dari satu, serta meningkatkan kelayakan sekolah hingga memenuhi standar akreditasi secara merata.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kukar Wiyono, usai menemui para mahasiswa mengatakan, Selaku Kadisdik dirinya memberikan apresiasi kepada para mahasiswa karena telah memberikan masukan agar pihaknya bisa bekerja lebih baik lagi.

"Itu akan menambah motivasi kami, Tentunya apa yang disampaikan mahasiswa juga harapan masyarakat pada umumnya. Kami juga siap jika mereka mau melakukan audensi untuk memberikan pemikiran demi peningkatan kemajuan pendidikan di Kukar," ujarnya.

Aksi yang diikuti puluhan mahasiswa ini sebelumnya digelar di depan gedung DPRD dan kantor Bupati Kukar serta bundaran jembatan Aji Imbut Tenggarong. Selain menyampaikan orasi secara bergantian, juga dibagikan selebaran yang berisi tentang potret pendidikan di Kukar. (end)