kutaikartanegaranews »
News
,
Pendidikan
»
Empat SMPN di Kukar Gunakan Sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer
Empat SMPN di Kukar Gunakan Sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer
Posted by Admin Selasa, 10 Mei 2016 |
News,
Pendidikan
Plt Sekda Kukar H Marli meninjau pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer di SMPN 1 Tenggarong Foto: Endi |
Plt Sekda Kukar H Marli memantau langsung pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SLTP disejumlah sekolah yang ada di kota Tenggarong. Senin (09/05) pagi. Dimulai dengan mengunjungi SMPN 1 yang menggelar ujian dengan sistem UNBK (Ujian Nasonal Berbasis Komputer).
Marli mengatakan, sistem ujian seperti ini merupakan suatu kemajuan dalam pelaksanaan ujian nasional sehingga memberikan berbagai kemudahan.
"Kalau dulu mengoreksi itu perlu waktu, Sekarang kalau setelah selesai ujian bisa sudah keluar nilainya, Ini luar biasa. Sehingga keorisinilan dalam menilai dan menulis tidak ada gangguan," terangnya.
Menurutnya, Pelaksanaan UNBK kali ini bahkan dilakukan dengan sistem kontrol yang ketat untuk mengantisipasi tindakan peretasan atau hacker yang akan mengganggu distribusi soal secara online.
Terkait wacana pemerintah daerah agar kedepannya seluruh sekolah menyelenggarakan UNBK, Marli mengakui jika saat ini tidak semua sekolah yang ada di Kukar bisa menggunakan sistem tersebut mengingat keterbatasan perangkat serta akses internet yang tidak merata dibeberapa kecamatan.
"Kita paling tidak bergerak terus mencukupi semua, karena rasanya kurang adil jika ada yang masih menggunakan sistem manual. Kita berupaya agar semua menggunakan IT (Internet Teknologi,Red)," ujarnya.
Sementara itu Ketua Panitia Ujian Nasional Kukar, Tulus Sutopo menyebutkan, Selain SMPN 1 dan SMPN 2 Tenggarong, Dua sekolah lainnya yang ada di kecamatan Loa Janan juga melaksanakan ujian dengan sistem UNBK yakni SMPN 3 dan SMP Bhakti.
UN tahun ini sambung Tulus berlangsung mulai tanggal 9 hingga 12 Mei 2016 dan diikuti oleh 11.710 peserta."Dari jumlah tersebut, 5.911 diantaranya merupakan peserta ujian siswa laki-laki dan 5.799 siswa perempuan," bebernya.
Sedangkan untuk ujian kejar paket B tambahnya, diikuti sebanyak 3.351 peserta, dan ujian bagi peserta penyadang disabilitas di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) diikuti oleh 9 orang siswa. (end)
Tidak ada komentar: