kutaikartanegaranews »
News
»
Tak Mau Jalan Rusak, Warga Desa Tani Harapan Tolak Mobil Pengangkut Sawit
Tak Mau Jalan Rusak, Warga Desa Tani Harapan Tolak Mobil Pengangkut Sawit
Posted by Admin Selasa, 05 April 2016 |
News
Salah satu jalan yang ada di desa Tani Harapan, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara. Foto: Dok.kutaikartanegaranews.com |
Warga desa Tani Harapan, Kecamatan Loa Janan, Kukar, sepakat menolak jalan desa yang akan digunakan untuk jalur lintasan mobil pengangkut hasil perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di desa tersebut.
Salah satu warga saat ditemui media ini, Senin (04/04) kemarin, menuturkan, sehari sebelumnya dirinya dan beberapa warga melihat mobil pengangkut sawit milik PT PKU (Perkebunan Kaltim Utama) berjejer di jalan desa. Meski sudah ada surat pemberitahuan, namun ia mengaku belum ada kesepakatan antara warga dan pihak perusahaan.
"Tiba-tiba saja sudah ada mobil yang berjejer, Padahal kan kami sebagai warga belum menyatakan setuju atau tidak jika jalan ini akan digunakan untuk kepentingan perusahaan," tutur warga yang tidak mau disebutkan namanya ini.
Menurutnya, Warga merasa keberatan dan tidak akan mengijinkan jika jalan dilingkungan setempat digunakan untuk lintasan kendaraan perusahaan. Pasalnya jalan tersebut dirintis oleh warga jauh sebelum PKU membuka lahan dikawasan tersebut.
"Ini semua demi keamanan, disini banyak anak-anak. Belum lagi kalau kendaraan lewat beriringan, kami otomatis juga tidak bisa beristirahat. Masalah kondisi jalan juga, Bahkan beberapa diantaranya ada yang longsor karena tidak kuat menahan beban kendaraan, itu pun warga yang memperbaiki bukan negara," tegasnya.
Terpisah, Camat Loa Janan, Mastukah mengatakan, Pihaknya sudah mendapat laporan terkait persoalan ini, Ia pun akan mempertemukan warga dan manajemen perusahaan untuk mencari solusi."Besok (Hari ini,red) saya akan mempertemukan kedua belah pihak serta mengundang instansi terkait untuk membahas dan mencari jalan keluarnya," ucapnya.
Untuk diketahui, Desa Tani Harapan merupakan pecahan dari desa Batuah yang dulunya masih berbentuk dusun. Desa dengan jumlah penduduk mencapai 2115 jiwa ini, rata-rata masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan berkebun. (end)
Tidak ada komentar: